Integrasi Transportasi Publik Segera Terwujud

Rabu, 23 Juni 2021 - 05:58 WIB
loading...
A A A
‘’Artinya, dengan ada tarif terintegrasi maka akan lebih hemat bagi pengguna moda transportasi publik. Dan, untuk operatornya akan lebih baik juga. Karena, jumlah penumpangnya meningkat," papar Kamal,

Lebih jauh dia memaparkan, PT Jak Lingko Indonesia telah menyelesaikan kajian untuk tarif terintegrasi dengan menggunakan kartu Jak Lingko bagi seluruh moda transportasi publik terintegrasi. Di dalamnya juga mencantumkan ihwal berapa keuntungan atau bagi hasil tarif yang akan diperuntukkan ke masing-masing operator.

Meski demikian, saat ini dia belum bisa menyampaikan karena hal tersebut merupakan kewenangan Pemprov DKI.

"Sudah ada tim khusus penyusunan tarif JakLingko dan terdiri dari beberapa dinas. Targetnya sudah ada. Nanti ada peraturannya yang difinalisasi, tapi sekali lagi itu kewenangan Pemprov. Kami tidak bisa sampaikan. Kami sudah ada kajian yang kami sampaikan ke Pemprov," kata dia.

Jangan Sekadar Wacana
Anggota Komisi B dari Fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak mendukung gebrakan yang dilakukan Jak Lingko. Ia berharap hal itu bukan sekadar hanya wacana saja, tetapi bisa diimplementasikan sehingga dapat bermanfaat bagi pengguna transportasi umum di Jakarta.

“Ini terobosan bagus. Tetapi pengalaman selama ini hanya kuat di retorika atau kata-kata. Kalau bisa dieksekusi, akan sangat baik,” tuturnya saat dihubungi Koran SINDO.

Dalam pandangannya, transformasi transportasi di Jakarta dalam beberapa tahun terakhir belum sesuai harapan. Justru yang terjadi malah sebaliknya.

“Tidak ada yang membaik. Jaklingko tidak jalan seperti harapan, bus kadang bermasalah dan moda lainnya jalan di tempat. Semua masih sebatas pencapaian minimal, tidak memuaskan. Sebenarnya masih banyak sekali yang bisa diperbaiki,” celetuknya.

Menurutnya, masih banyak persoalan di sektor perhubungan atau transportasi umum yang perlu dibenahi. Soal tarif, Gilbert menilai tidak ada masalah. Bahkan, anggaran daerah dikucurkan setiap tahunnya untuk subsidi. Menurut dia, yang lebih utama dibenahi yaitu integrasi antarmoda yang diharapkan dapat berjalan baik.

“Tarif yang ada sudah terjangkau, tetapi menjadi masalah begitu ganti moda lalu harus bayar yang lain. Memakai motor lebih murah sehingga motor sangat banyak. Seharusnya tiket publik adalah 1 tiket dan semua bisa 1 jam maksimal dalam perjalanan. Contoh terbaik adalah di Paris,” ujarnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1512 seconds (0.1#10.140)