Integrasi Transportasi Publik Segera Terwujud
loading...
A
A
A
Dia lantas menuturkan, sepanjang jumlah dan trayek transportasi umum masih tidak optimal, masyarakat akan selalu memilih transportasi pribadi baik motor atau mobil. Menurut dia kondisi tersebut terjadi karena kebijakan pengelolaan dan integrasi transportasi umum yang dianggap masih belum konsisten.
“Bukan soal alat angkutannya. Tapi soal kebijakannya. Sebenarnya kalau konsisten sejak awal membenahi integrasi antar moda, dengan single ticket, kemacetan sudah terurai. (Tapi) program transportasi tercapai minimal. Tentu masih ada yang lain, tapi saya tidak ingat semua,” keluhnya.
Dia pun juga mengaitkan kebijakan Pemda DKI yang belum fokus pada pembenahan transportasi publik. Salah satunya mengenai jalur permanen sepeda.
“Ini yang disesalkan, kenapa sepeda dilihat sebagai solusi. Harusnya transportasi publik yang jadi solusi,” pungkas Gilbert.
“Bukan soal alat angkutannya. Tapi soal kebijakannya. Sebenarnya kalau konsisten sejak awal membenahi integrasi antar moda, dengan single ticket, kemacetan sudah terurai. (Tapi) program transportasi tercapai minimal. Tentu masih ada yang lain, tapi saya tidak ingat semua,” keluhnya.
Dia pun juga mengaitkan kebijakan Pemda DKI yang belum fokus pada pembenahan transportasi publik. Salah satunya mengenai jalur permanen sepeda.
“Ini yang disesalkan, kenapa sepeda dilihat sebagai solusi. Harusnya transportasi publik yang jadi solusi,” pungkas Gilbert.
(ynt)