Ridwan Kamil Komitmen Lestarikan Budaya lewat Program Gerbang Betawi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil berkomitmen untuk melestarikan budaya lewat program Gerbang Betawi (Gerakan Membangun Betawi).
Terlebih, menurut mantan Gubernur Jawa Barat itu, sejarah merupakan satu hal yang tidak bisa dipisahkan dalam membangun Jakarta.
"Sehingga kita dalam membangun Jakarta kota global, titik sejarah, titik budaya bagian yang tidak bisa dipisahkan," kata Ridwan Kamil di Halaman Parkir Rumah Sipitung, Jl. Kp. Marunda pulo 2 RT02/07, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (21/11/2024).
"Karenanya pasangan RIDO (Ridwan Kamil-Suswono) menyiapkan konsep Gerbang Betawi gerakan membangun budaya betawi seluas-luasnya," sambungnya.
Ridwan Kamil mengatakan, lembaga adat dan dana abadi kebudayaan itu akan disiapkan sebagai tugas dari undang-undang DKJ (Daerah Khusus Jakarta).
"Pelesetarian budaya dalam bentuk kurikulum budaya di sekolah akan kita siapkan, sehingga lenong, sehingga pantun, sehingga palang pintu, ondel-ondel lain-lain menjadi sebuah tempat di sekolah. Menjadi sebuah kebiasaan dan pertunjukan yang dilestarikan secara jangka panjang," katanya.
"Kemudian juga yang namanya arsitektur Betawi, gerbang dan gapuranya kita desainkan di komplek-komplek kampung-kampung Sehingga terasa secara visual, seperti di Bali lah, oh ini Bali, oh ini Betawi," lanjut Ridwan Kamil.
Terlebih, menurut mantan Gubernur Jawa Barat itu, sejarah merupakan satu hal yang tidak bisa dipisahkan dalam membangun Jakarta.
"Sehingga kita dalam membangun Jakarta kota global, titik sejarah, titik budaya bagian yang tidak bisa dipisahkan," kata Ridwan Kamil di Halaman Parkir Rumah Sipitung, Jl. Kp. Marunda pulo 2 RT02/07, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (21/11/2024).
"Karenanya pasangan RIDO (Ridwan Kamil-Suswono) menyiapkan konsep Gerbang Betawi gerakan membangun budaya betawi seluas-luasnya," sambungnya.
Ridwan Kamil mengatakan, lembaga adat dan dana abadi kebudayaan itu akan disiapkan sebagai tugas dari undang-undang DKJ (Daerah Khusus Jakarta).
"Pelesetarian budaya dalam bentuk kurikulum budaya di sekolah akan kita siapkan, sehingga lenong, sehingga pantun, sehingga palang pintu, ondel-ondel lain-lain menjadi sebuah tempat di sekolah. Menjadi sebuah kebiasaan dan pertunjukan yang dilestarikan secara jangka panjang," katanya.
"Kemudian juga yang namanya arsitektur Betawi, gerbang dan gapuranya kita desainkan di komplek-komplek kampung-kampung Sehingga terasa secara visual, seperti di Bali lah, oh ini Bali, oh ini Betawi," lanjut Ridwan Kamil.
(shf)