Kaleidoskop 2022: Aksi Perampokan Sadis yang Menggegerkan Jakarta
loading...
A
A
A
Lantas bagaimana dengan tahun 2022 dimana aktvitas masyarakat sudah kembali mulai normal? Hingga saat ini, baik kepolisian maupun BPS belum mengeluarkan laporan resmi kasus kriminalitas sepanjang tahun 2022. Namun, mengacu pada beberapa rilis kasus kepolisian, masih kerap terjadi aksi perampokan di Jakarta.
Berdasarkan data SINDONEWS, terdapat beberapa kasus perampokan menonjol yang terjadi di wilayah Jakarta sepanjang tahun 2022, yakni sebagai berikut:
1. Perampokan pada Tahun Baru di Cipinang Melayu
Awal tahun 2022, masyarakat digegerkan dengan aksi pengeroyokan dan perampokan terhadap satu keluarga di RW 003 Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur. Pelaku disebut berjumlah 20 orang, Namun polisi awalnya menangkap tersangka dan empat tersangka l masih buron.
Kejadian berlangsung pada Sabtu 1 Januari 2022 dini hari. Awalnya, para pelaku mendatangi rumah korban Titi Suherti (48 tahun). Saat itu, Titi bersama empat anaknya dan seorang menantu perempuannya sedang berada di rumah. pelaku kemudian menganiaya penghuni rumah. Karena takut korban akhirnya keluar rumah dan mengungsi ke Bogor. Pelaku kemudian datang merampok barang-barang di rumahnya tersebut.
2. Perampokan Bank di Fatmawati
Seorang satpam menggagalkan aksi perampokan di sebuah bank di Jalan RS Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (5/4/2022). Aksi perampokan itu terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Pelaku beraksi seorang diri. Pelaku datang menggunakan mobil Daihatsu Xenia langsung masuk ke dalam bank.
Saat itu bank sudah tutup karena beroperasi hanya sampai pukul 14.00 WIB. Saat itu rolling door kantor beru tertutup setengah. Pelaku datang langsung masuk mengeluarkan senjata. Satpam yang saat itu sedang berjaga mencoba menghalau dan berhasil menangkap pelaku. Petugas bank lainnya juga datang dan meminta pertolongan warga sehingga warga ikut berdatangan.
Polisi lalu menangkap pelaku BS (43) yan sempat berduel dengan petugas satpam bank tersebut. Saat kejadian polisi sedang patroli tak jauh dari lokasi perampokan. Lalu polisi mendatangi TKP setelah ada teriakan minta tolong dari nasabah bank yang berhamburan keluar gedung.
Dari pemeriksaan diketahui jika pelaku melakukan aksi perampokan lantaran terlilit utang yang sudah memasuki jatuh tempo. Dan ternyata, perampok tersebut ternya pernah bekerja sebagai pegawai bank yang bergaji Rp60 juta per bulan.