Perjuangan Tanpa Lelah Bripka Mukhlis Susilo Merawat Generasi Emas di Gang-gang Sempit Mampang Prapatan

Minggu, 23 Oktober 2022 - 21:12 WIB
loading...
A A A
"Ibu-ibu juga senang karena setelah anak-anak baca buku, kadang anaknya juga mengajak ibunya membaca. Mereka termotivasi, ternyata membaca bersama dapat mendorong untuk lebih gemar membaca. Yang kemampuan membaca kurang juga bisa ketularan jadi cepat bisa membaca," katanya.

Selain buku di boks motor dinas, Mukhlis ternyata juga menyimpan seragam Pencak Silat Setia Hati Terate (PSHT). Seragam yang digunakan untuk melatih anak-anak agar memiliki fisik yang sehat dan berprestasi non-akademik.

Bersama empat rekannya, hingga saat ini Mukhlis melatih sekitar 70 anak dari 10 sekolah tingkat SD, SMP hingga SMA secara gratis. Hal itu dia lakukan agar para siswa memiliki budi luhur, mengetahui yang benar dan salah, menumbuhkan patriotisme dan nasionalisme serta memiliki rasa bertanggung jawab.

Sejak mulai berdiri 2019, latihan yang dilakukan setiap tiga kali seminggu ternyata membuahkan hasil manis. Sejumlah torehan juara dengan medali emas dan perak selalu dibawa oleh setiap atlet yang dikirimkan.

Dia mencatat sejumlah perlombaan yang pernah diikuti oleh anak didiknya seperti kompetisi Wakil Gubernur Cup di Gelanggang Remaja Ciracas Jakarta Timur, belum lama ini. Dari 23 atlet didikannya, 15 atlet mendapat medali emas dan 8 sisanya mendapat perak di berbagai kelas pertandingan.
Perjuangan Tanpa Lelah Bripka Mukhlis Susilo Merawat Generasi Emas di Gang-gang Sempit Mampang Prapatan

Bripka Mukhlis Susilo mengajarkan pencak silat kepada anak-anak Kelurahan Tegal Parang, Mampang Prapatan. Foto: MPI/Erfan Maaruf

"Desember kita akan mengikuti kejuaraan Wakil Presiden Cup di Taman Mini. Kita tawarkan pada para atlet sekitar 40 yang sudah mendaftar akan ikut," tambah Mukhlis.

Dia menambahkan para atlet yang telah memenangkan perlombaan secara langsung memiliki prestasi non-akademik di sekolah. Hal itu dapat digunakan sebagai penunjang agar dapat masuk ke sekolah negeri. Sampai saat ini setidaknya empat siswa yang menggunakan jalur prestasi non-akademik tersebut, salah satunya Bayu.

"Tahun lalu cerita unik dari atlet kami, namanya Bayu, siswa SMPN 104. Nilai akademik sebenarnya kurang, tapi dia bisa diterima di SMAN 55 itu lewat jalur prestasi (non-akademik) karena berprestasi di pencak silat. Karena itu orang tuanya sangat bangga dan berterima kasih,” kata dia.

Merawat Generasi Emas

Terhadap mereka yang menuai prestasi, Mukhlis meminta pihak sekolah mengumumkan terbuka pada momen upacara hari Senin di sekolah masing-masing. Tujuannya, selain menjadi kebanggaan bagi atlet, juga dapat menjadi motivasi bagi lainnya. "Itu untuk memberikan virus positif," katanya.
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1422 seconds (0.1#10.140)