“Jadi jangan takut. Silakan datang ke TPS. Prokes akan diterapkan sesuai aturan,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Depok Nana Sobharna kepada wartawan di Depok, Minggu (6/12/2020).
Diakui dia, proses pencobolosan di masa pandemi berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Alurnya adalah, pertama sebelum orang masuk petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menyemprotkan disinfektan sebelum TPS dibuka.
“Kemudian pada saat mereka membuat TPS itu kan sudah diatur jaraknya minimal 1 meter, lalu pada saat menyebarkan cek pemberitahuan, nah itu sudah ada dijadwalkan jam kedatangan,” paparnya. (Baca juga: Satgas Covid-19 Bakal Sediakan Rapid Tes Bagi Petugas Pengawas TPS )
Baca Juga:
Pemilih wajib menggunakan masker dan cek suhu tubuh. Kemudian dipersilakan mencuci tangan dengan sabun. “Setelah itu dikeringkan dengan tisu dan diberikan sarung tangan vaksin sekali pakai,” tukasnya.
Kemudian pemilih menunggu sebelum dipersilahkan ke bilik suara. Pemilih diberikan sarung tangan sekali pakai. “Kemudian sarung tangannya dilepas, di buang ke tempat sampah yang sudah disiapkan. Terus tintanya diteteskan di jari,” tuturnya.
Setelah itu pemilih diharapkan mencuci tangan lagi sebelum meninggalkan lokasi dan tidak berkerumun. Rangkaian itu membutuhkan waktu sekira 2 sampai 3 menit. (Baca juga: Usai Mencoblos Dilarang Kumpul di TPS )
“Satu TPS maksimal 500 pemilih tapi rata-ratanya di Kota Depok Itu sekitar 350-450. Total TPS 4.015, kita tambahin 689,” pungkasnya. (Baca juga: Sembuh dari Covid-19, Idris Siap Berlaga di Debat Ketiga Pilkada Depok )
Sekadar diketahui, warga Depok mempunyai dua calon pemimpin yang akan bertarung di Pilkada serentak 2020. Di nomor urut 1 ada Pradi Supriatna-Afifah Alia. Kemudian pasangan ini diusung oleh Gerindra, PDIP, Golkar, PKB, PSI dan PAN.
Selanjutnya pasangan nomor urut 2 Mohammad Idris-Imam Budi Hartono yang diusung oleh PKS, PPP dan Demokrat. (Baca juga: Pangdam dan Kapolda Metro Jaya Tinjau Kesiapan Pelaksanaan Pilkada Depok )
(mhd)