Perlu Kolaborasi untuk Jaga Kelestarian Lingkungan Sungai Ciliwung

Sabtu, 20 Agustus 2022 - 18:38 WIB
Hari Sungai Nasional di Pusat Rumah Gerakan Ciliwung Bersih, Jalan Penjernihan 1 Karet Bivak, Jakarta Pusat. Foto: Ist
JAKARTA - Dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di Sungai Ciliwung , dinilai perlu upaya bersama. Kolaborasi disebut-sebut merupakan salah satu upaya untuk menjaga Ciliwung.

Hal ini ditegaskan oleh Direktur Pelayanan PAM Jaya, Syahrul Hasan pada acara tasyakuran dan sambut Hari Sungai Nasional di Pusat Rumah Gerakan Ciliwung Bersih, Jalan Penjernihan 1 Karet Bivak, Jakarta Pusat, Sabtu (20/8/2022).

Dikatakan Syahrul, pihaknya akan terus mendukung serta kolaborasi atau bekerja sama dengan Gerakan Ciliwung Bersih (GCB) dalam upaya-upaya pelestarian Sungai Ciliwung, seperti pembangunan Tempat Olah Sampah Sungai (TOSS).

"PAM Jaya sebagai mitra GCB dan Pemprov DKI Jakarta sebagai pembina akan terus mendukung segala aktivitas pelestarian lingkungan yang dilakukan oleh GCB," kata Syahrul.

Syahrul mengungkapkan, sekarang sedang dibangun Intalasi Pengelolaan Air (IPA) yang nantinya air baku nya diambil dari Sungai Ciliwung.



"Akan ada penambahan 200 liter per detik yang air bakunya yang dapat melayani sekitar 15.000 sambungan rumah di wilayah Kelurahan Kalibata, Kelurahan Pengadegan, Kelurahan Rawajati, Kelurahan Duren Tiga dan Kelurahan Pancoran, yang akan didistribusikan pada tahun 2023 nanti," ujarnya.

Tasyakuran dan sambut Hari Sungai Nasional ini didadakan setelah berhasil memperoleh penghargaan Kalpataru Khusus tahun 2022 yaitu penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup karena atas kontribusinya dalam pelestarian lingkungan, khususnya peningkatan kualitas Sungai Ciliwung.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong kepada Ketua Umum GCB Peni Susanti Moerpratomo di Ruang Auditorium Gd. Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, pada 20 Juli 2022.

Di dalam acara tersebut juga dipaparkan tentang keunggulan program TOSS (Tempat Olah Sampah Sungai) salah satu teknologi energi yang terbaru oleh penemu metode Peyeumisasi, Supriadi Legino mengatakan, dengan program TOSS-GCB yang membutuhkan bahan baku dari sampah biomasa, permasalahan tersebut bisa terjawab.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More