Rapid Test di Kramatjati, Sandi: Kita Incar Wilayah Padat Penduduk

Selasa, 23 Juni 2020 - 17:26 WIB
loading...
Rapid Test di Kramatjati,...
Ketua Umum Relawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19 Sandiaga Salahudin Uno meninjau langsung rapid test massal ini di Kramatjati, Jaktim, Selasa (23/6/2020). Foto/Dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Relawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19 (RIB) terus bergerak menggelar rapid test massal. Tujuannya memutus mata rantai penyebaran pandemi Covid-19 . Selasa (23/6/2020), rapid test digelar di Lippo Plaza Kramatjati, Kelurahan Kramatjati, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur.

Rapid test ini untuk masyarakat umum, petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU), serta pekerja lepas di wilayah kelurahan dan Kecamatan Kramatjati. Dalam rapid test massal ini, RIB menyiapkan 700-1.000 alat rapid test. Dari 896 peserta, 12 di antaranya reaktif. (Baca juga: Pemerintah Diminta Tak Bebankan Biaya Rapid Test ke Santri)

Dalam rapid test ini, RIB menyiapkan dua mobile lab untuk tes PCR atau swab test dan dua mobil ambulans. Swab test diperuntukan bagi warga yang reaktif Covid-19. Mobile lab RIB ini dapat mengambil 320 sampel per hari. Adapun, hasil swab test bisa diketahui hanya dalam 3 jam. (Baca juga: 152 Pekerja Migran Asal Malaysia dan 40 Asal Papua Di-Rapid Test)

Ketua Umum Relawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19 Sandiaga Salahudin Uno meninjau langsung rapid test massal ini. Sandi didampingi Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar dan Lurah Kramatjati Husni Abdullah.

Sandi mengatakan, rapid test massal yang diselenggarakan ini merupakan hasil kerja sama dengan Pemkot Jakarta Timur, Sudin Kesehatan Jakarta Timur, polisi, TNI, serta Badan Intelijen Negara (BIN). Kecamatan Kramatjati merupakan salah satu wilayah yang padat di Jakarta Timur. (Lihat grafis: Pemerintah Harus Meng­evaluasi Pelaksanaan Rapid Test)

“Saya ikut memastikan partisipasi masyarakat untuk meningkatkan jumlah testing karena ini bagian dari 3T (testing, tracing, dan threating),” kata Sandi di lokasi, Selasa (23/6/2020).

Ia menegaskan saat ini pihaknya membantu meningkatkan jumlah pengetesan Covid-19 hingga mencapai 25.000 per hari sesuai target pemerintah. Kawasan padat penduduk menjadi target utama yang dilakukan pengetesan.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 per 22 Juni 2020, kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 46.845 kasus. Dari jumlah itu, 18.735 pasien berhasil sembuh dan 2.500 meninggal dunia. (Lihat foto: Masuki New Normal, Kawasan GBK Kembali Bergeliat)

“Nantinya yang reaktif langsung kita uji PCR di mobile lab milik RIB. Insya Allah tentunya jika ada yang positif akan kita sembuhkan dan dirujuk ke Wisma Atlet Kemayoran atau rumah sakit rujukan lainnya. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada tim medis dan tenaga kesehatan. Mereka sangat berjuang tanpa lelah,” ujar mantan wagub DKI Jakarta ini.

Lebih lanjut, Sandiaga menambahkan saat ini, banyak lembaga yang menyediakan uji cepat dengan berbayar. Padahal, target rapid test ini adalah wilayah padat penduduk yang sebagian merupakan warga tidak mampu. (Baca juga: Jangan Jadikan Rapid Test Ladang Bisnis)

“Untuk itu, saya mengimbau seluruh elemen masyarakat bersatu padu dan bahu membahu dalam membantu pemerintah meningkatkan jumlah pengetesan ini,” jelasnya.

Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar mengaku bersyukur mendapatkan bantuan Rapid Test massal dari Sandiaga Uno dkk. Menurut Anwar, Kelurahan Kramatjati ini menjadi wilayah yang rentan penularan COVID-19, salah satunya Pasar Induk Kramatjati.

“Di Kramatjati ini banyak kluster pasar, tentunya perlu adanya antisipasi. Kami dari jajaran pemerintah kotamadya berupaya mungkin sesuai arahan gubernur DKI Jakarta untuk mencari titik-titik yang rentan penularan dan melakukan rapid test secara masif,” kata Anwar.

Berdasarkan Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 per 22 Juni 2020, kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta mencapai 9.957 kasus. Sebanyak 5.128 kasus berhasil disembuhkan. Sedangkan meninggal mencapai 618 orang.

“Alhamdulillah, Kramatjati sekarang sudah zona hijau. Dulu memang sempat menjadi zona merah karena adanya pasar induk. Tapi Alhamdulillah kita terus intervensi dan sudah menjadi zona hijau. Kita tidak puas begitu saja dan terus mencari titik-titik yang rawan penularan dengan melakukan testing dalam rangka menggurangi penyebaran Covid-19,” ujarnya.
(poe)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1753 seconds (0.1#10.140)