Polda Metro Jaya Tetap Berlakukan SIKM Selama Masa Transisi PSBB

Sabtu, 06 Juni 2020 - 08:17 WIB
loading...
A A A
Operasional PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) juga kembali normal saat masa PSBB transisi. Namun, Transjakarta tetap menerapkan sejumlah aturan bagi penumpang. Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transjakarta, Nadia Diposanjoyo, mengatakan, jam operasional layanan bus Transjakarta kembali normal yakni mulai pukul 05.00 sampai 22.00. Meski telah normal kembali, PT Transjakarta tetap memberlakukan pembatasan jumlah penumpang 50%. "Artinya, setiap bus hanya dapat mengangkut penumpang maksimal 60 orang untuk bus gandeng dan 30 penumpang untuk bus besar," katanya.

Nadia mengatakan, setiap penumpang diminta hanya menduduki kursi yang tidak diberi tanda 'X' dan berdiri pada tanda yang sudah disediakan. Jarak antarpenumpang dalam bus pun harus berada pada kisaran satu lencang tangan seperti instruksi yang tertulis di situ. Nadia menyarankan agar calon penumpang mengantre di ruang terbuka selama menunggu kedatangan bus. (Baca juga: Masa PSBB Transisi, Operasional MRT Kembali Normal)

"Jarak setiap orang dalam antrean harus satu meter dan tidak saling kontak fisik. Penumpang pun diwajibkan menggunakan masker selama berada di lingkungan Transjakarta serta melarang penumpang untuk berbicara baik secara langsung maupun via sarana telepon," ungkapnya.

Perpanjangan jam operasional juga dilakukan LRT Jakarta Velodrome-Kelapa Gading. Mulai kemarin LRT beroperasi pukul 05.30-21.00 dengan headway 20 menit. Waktu beroperasi normal berlaku mulai Senin (8/6/) pukul 05.30 - 23.00 dengan headway 10 menit. "Kami tetap mengimbau agar selalu menjaga kesehatan dan kebersihan diri, mematuhi protokol kesehatan dengan wajib memakai masker dan menjaga jarak fisik antarpenumpang," ujar Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT LRT Jakarta Bintang Kemal.

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) juga menambah jam operasional KRL Jabodetabek menjadi pukul 04.00-20.00. VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengatakan, keberangkatan kereta dari wilayah penyangga DKI Jakarta dijadwalkan pada pukul 04.00. Adapun keberangkatan kereta terakhir dari stasiun di wilayah DKI Jakarta pada pukul 20.00. "Pintu stasiun di wilayah DKI Jakarta yang sebelumnya ditutup pada pukul 18.00 akan ditutup pukul 20.00," ujar Anne. (Baca juga: Robot Pembantu Medis Mampu Lakukan Swab Tenggorokan)

Dalam operasi di masa PSBB transisi ini PT KCI akan mengoperasikan 892 perjalanan KRL. Jumlah ini bertambah dari masa PSBB sebelumnya, yaitu 784 perjalanan KRL setiap harinya. Untuk jumlah rangkaian yang beroperasi, Anne menyebut masih tetap sama, yaitu 88 rangkaian per hari.

Dengan jam operasional yang sudah diperpanjang, PT KCI mengajak para pengguna KRL untuk semakin disiplin mengikuti pengaturan physical distancing yang ada. Saat berada di stasiun para pengguna tidak perlu khawatir hingga memaksakan diri naik ke dalam KRL yang telah penuh, karena jam operasional yang diperpanjang dan frekuensi kereta yang terjaga. "Bahkan dalam kondisi ada kepadatan pengguna melebihi biasanya, PT KCI siap menjalankan jadwal kereta tambahan agar tetap memungkinkan untuk menjaga jarak aman di antara pengguna," katanya. (Lihat Videonya: Protokol Kesehatan Diterapkan, Ribuan Siswa di Jombang Mulai Masuk Sekolah)

Pada awal masa PSBB transisi ini jumlah pengguna di dalam KRL juga masih mengacu pada aturan sebelumnya, yaitu 35% dari kapasitas pengguna. PT KCI selanjutnya akan mengikuti aturan terbaru dari pemerintah terkait kapasitas pengguna ini.

Jadwal perjalanan KRL masa PSBB transisi akan tidak jauh berbeda dengan yang berlaku selama ini, hanya jam operasional pada sore hari lebih panjang. Jadwal KRL masa PSBB transisi selengkapnya akan segera diunggah pada media sosial resmi PT KCI di @commuterline dan website www.krl.co.id. "Kami terus ingatkan agar rekan commuters semakin disiplin dalam menggunakan KRL, menggunakan masker, cek suhu tubuh, cuci tangan di wastafel stasiun yang sudah disiapkan, dan tetap jaga jarak dengan mematuhi marka yang ada di stasiun dan KRL. Disiplin dan gotong-royong sangat diperlukan agar kita bisa melawan persebaran virus ini," harapnya. (Helmi Syarif/Bima Setiyadi/Bagja Komaruddin)
(ysw)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1721 seconds (0.1#10.140)