Kasus Covid-19 Naik Didominasi Klaster PTM, Besok Pelajar di Depok Kembali Sekolah Online

Kamis, 18 November 2021 - 19:41 WIB
loading...
Kasus Covid-19 Naik...
Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok menghentikan PTMT di seluruh sekolah karena kenaikan kasus Covid-19 yang didominasi klaster PTMT.Foto/SINDOnews/Ilustrasi.dok
A A A
DEPOK - Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok penambahan kasus Covid-19 pada Rabu, 18 November 2021 kemarin mencapai 105 kasus. Dari jumlah tersebut 80% berasal dari klaster Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT).

Temuan ini membuat Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok menghentikan PTMT di seluruh sekolah. Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana menjelaskan, untuk seluruh sekolah di Kecamatan Pancoran Mas kemabali melaksanakan Belajar Dari Rumah (BDR).

Kebijakan ini berlaku untuk seluruh jenjang pendidikan mulai dari PAUD hingga SMA/sederajat. “Bagi seluruh satuan pendidikan di wilayah Pancoran Mas seluruhnya dihentikan sementara sejak 19-29 November. Kita mengikuti alur masa PPKM Level 2 yang saat ini berada di Depok,” kata Dadang, Kamis (18/11/2021).

Sedangkan untuk sekolah di luar Kecamatan Pancoran Mas diperbolehkan melakukan PTMT dengan syarat tertentu. Yang diperbolehkan adalah siswa jenjang SMP dan SMA yang sudah vaksin.

Sedangkan untuk tingkat PAUD dan sekolah dasar tetap menjalankan kegiatan BDR.“Bagi siswa TK, PAUD, SD, RA dan SMP-SMA yang belum vaksin di seluruh Kota Depok seluruhnya melaksanakan BDR atau online kembali mulai 19 November 2021 besok, hingga 29 November 2021,” ujarnya.

Dadang mengungkapkan, Pemkot Depok mengambil keputusan ini karena menemukan penambahan kasus cukup tinggi semenjak sebulan terakhir. Dadang menyebut pada Rabu, 17 November 2021 ditemukan penambahan sebanyak 105 kasus.

“Kemarin terdapat penambahan kasus covid baru di Depok 105 kasus. Penambahan ini merupakan yang tertinggi. Biasanya di bawah 10 atau 20 kasus per hari,” ungkapnya.
Satgas pun melakukan penelusuran terhadap temuan kasus ini. Hasilnya ternyata ditemukan klaster PTMT di Depok. "Dari 105 kasus tersebut, 80% berasal dari klaster PTMT. Ini kami sebut sebagai klaster PTMT karena banyak penularan antarsiswa di sekolah setelah SOP kami jalankan. Terutama setelah Puskesmas melakukan tracing dan testing terhadap yang kontak erat di sekolah-sekolah,” paparnya.

Sebagai langkah pencegahan meluasnya penyebaran maka langsung diambil kebijakan penghentian terbatas PTMT. Hal itu kata Dadang merupakan upaya menjamin keselamatan anak dan mengendalikan penularan Covid-19 pada klaster PTMT.

“Ini ikhtiar kita dari Pemkot Depok. Kepada seluruh warga, kami mohon izin dan mohon maaf demi keselamatan kita bersama,” ucapnya.
(hab)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1597 seconds (0.1#10.140)