Melihat Tangguh dan Gigihnya Nakes Pahlawan Masa Kini Tangani Pasien Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menjelang HUT Ke-76 RI tahun ini seluruh pihak berjuang memerangi wabah Covid-19, termasuk tenaga kesehatan ( nakes ) yang menjadi garda terdepan. Mereka tak kenal lelah dan tangguh dalam merawat pasien.
Tak berlebihan jika para nakes disebut pahlawan kekinian karena tanpa mereka tak bisa dibayangkan bagaimana upaya penyembuhan pasien terpapar Covid-19 dan perawatan warga yang tengah isolasi mandiri (isoman).
Baca juga: Kisah Tangguh TNI-Polri Jelang HUT RI: Memerdekakan Masyarakat Lawan Badai Pandemi Covid-19
Dari sekian banyak nakes, MNC Portal berusaha menggali cerita dari Tiara (26), nakes yang bertugas merawat pasien Covid-19 di salah satu rumah sakit swasta.
Selama 11 bulan Tiara bertugas sebagai perawat di ruang isoman Covid-19. Sebelumnya, dia dipindahalihkan dari merawat pasien VIP menjadi pasien Covid.
Dia bekerja dengan shift di mana terdapat shift pagi, sore dan malam dengan waktu bekerja selama 8 jam setiap harinya. Dia bertugas melayani sekitar 37 pasien bersama dua perawat lainnya.
"Sebenarnya besar banget sih daya juang kami para perawat ataupun nakes karena saat merawat itu seperti keluarga sendiri seperti mengganti pampers, memandikan pasien, menyuapi makan,dan memberikan obat setiap harinya," ujar Tiara, Minggu (15/8/2021).
Saat bekerja dia diharuskan menggunakan hazmat dan pampers. "Hari pertama disuruh pakai pampers harus banyak makan dan minum lalu menjalankannya selama 8 jam. Pengen minum tapi nggak bisa pasien banyak lama kelamaan ya puji Tuhan sudah biasa," katanya.
Saat merawat pasien Covid, mereka juga memiliki risiko terpapar Covid-19. "Kita berjuang benar-benar mati-matian sampai saya menjadi penyintas semua rata-rata di ruangan saya. Jadi tinggal cara kita menghadapi ini sih kuatin imun, makan yang banyak, minum yang banyak, vitamin,” ungkapnya.
Belum lagi saat banyaknya komplain keluarga yang tidak dapat melihat anggota keluarganya yang meninggal dunia karena keluarga hanya dapat melihat jenazah usai dimandikan, dikafani, dibungkus serta dimasukkan ke peti.
Dia juga menyayangkan oknum-oknum yang tidak percaya Covid-19. Karena itu, dia terus menyosialisasikan kepada masyarakat agar menjaga protokol kesehatan. "Tapi, kadang-kadang orang yang enggak percaya Covid itu rata-rata kayak menganggap remeh. Kami para nakes ingin merdeka dari Covid dengan cara menggalakkan vaksinasi, edukasi ke seluruh masyarakat yang tidak percaya Covid dan kami selalu meminta kepada masyarakat untuk menggunakan masker, menghindari kerumunan dan tetap stay di rumah saja," papar Tiara.
Baca juga: Stok Vaksin Booster Banyak, Cukup untuk Semua Nakes di Kabupaten Tangerang
Tak berlebihan jika para nakes disebut pahlawan kekinian karena tanpa mereka tak bisa dibayangkan bagaimana upaya penyembuhan pasien terpapar Covid-19 dan perawatan warga yang tengah isolasi mandiri (isoman).
Baca juga: Kisah Tangguh TNI-Polri Jelang HUT RI: Memerdekakan Masyarakat Lawan Badai Pandemi Covid-19
Dari sekian banyak nakes, MNC Portal berusaha menggali cerita dari Tiara (26), nakes yang bertugas merawat pasien Covid-19 di salah satu rumah sakit swasta.
Selama 11 bulan Tiara bertugas sebagai perawat di ruang isoman Covid-19. Sebelumnya, dia dipindahalihkan dari merawat pasien VIP menjadi pasien Covid.
Dia bekerja dengan shift di mana terdapat shift pagi, sore dan malam dengan waktu bekerja selama 8 jam setiap harinya. Dia bertugas melayani sekitar 37 pasien bersama dua perawat lainnya.
"Sebenarnya besar banget sih daya juang kami para perawat ataupun nakes karena saat merawat itu seperti keluarga sendiri seperti mengganti pampers, memandikan pasien, menyuapi makan,dan memberikan obat setiap harinya," ujar Tiara, Minggu (15/8/2021).
Saat bekerja dia diharuskan menggunakan hazmat dan pampers. "Hari pertama disuruh pakai pampers harus banyak makan dan minum lalu menjalankannya selama 8 jam. Pengen minum tapi nggak bisa pasien banyak lama kelamaan ya puji Tuhan sudah biasa," katanya.
Saat merawat pasien Covid, mereka juga memiliki risiko terpapar Covid-19. "Kita berjuang benar-benar mati-matian sampai saya menjadi penyintas semua rata-rata di ruangan saya. Jadi tinggal cara kita menghadapi ini sih kuatin imun, makan yang banyak, minum yang banyak, vitamin,” ungkapnya.
Belum lagi saat banyaknya komplain keluarga yang tidak dapat melihat anggota keluarganya yang meninggal dunia karena keluarga hanya dapat melihat jenazah usai dimandikan, dikafani, dibungkus serta dimasukkan ke peti.
Dia juga menyayangkan oknum-oknum yang tidak percaya Covid-19. Karena itu, dia terus menyosialisasikan kepada masyarakat agar menjaga protokol kesehatan. "Tapi, kadang-kadang orang yang enggak percaya Covid itu rata-rata kayak menganggap remeh. Kami para nakes ingin merdeka dari Covid dengan cara menggalakkan vaksinasi, edukasi ke seluruh masyarakat yang tidak percaya Covid dan kami selalu meminta kepada masyarakat untuk menggunakan masker, menghindari kerumunan dan tetap stay di rumah saja," papar Tiara.
Baca juga: Stok Vaksin Booster Banyak, Cukup untuk Semua Nakes di Kabupaten Tangerang