Kisah Tangguh TNI-Polri Jelang HUT RI: Memerdekakan Masyarakat Lawan Badai Pandemi Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menjelang HUT Ke-76 RI di tengah badai Covid-19, TNI-Polri terus berjuang memerdekakan masyarakat melawan pandemi yang berlarut-larut. Sudah setahun lebih wabah ini melanda Indonesia.
Entah sampai kapan selesainya, tapi yang pasti TNI-Polri selalu ada bersama rakyat mengatasi penyebaran virus ini, salah satunya menggencarkan vaksinasi massal dan memenuhi kebutuhan hidup warga sehari-hari.
Baca juga: Panglima TNI Sebut Amunisi Harus Cukup untuk Menang Lawan Pandemi
Pemerintah pusat maupun daerah dibantu gugus tugas di lapangan seperti TNI dan Polri bahu membahu bekerja keras memerdekakan masyarakat dari pageblug yang belum surut.
Seperti yang dilakukan anggota Bhabinkamtibmas Polsek Kelapa Gading Aiptu Iis Triswana. Bagaimana ketangguhan Triswana saat terjun di tengah masyarakat?
Menurut dia, yang pertama harus memiliki kesabaran lebih, apalagi menghadapi masyarakat yang memiliki karakter dan sifat yang berbeda. "Pernah waktu itu saya mendapat laporan dari warga tengah malam. Jadi ada warga yang terkapar. Sebenarnya kita tidak berani namun pas kita datangi dia tidak bangun-bangun," kata Triswana, Sabtu (14/8/2021).
Karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk evakuasi akhirnya dia menghubungi pihak Puskesmas untuk memeriksa warga berbobot besar yang tergeletak di depan rumah.
"Infonya dari warga sebelum tergeletak yang bersangkutan ini bawa kendaraan sambil teriak ke semua warga kalau dirinya Covid. Pas menjelang malam di rumahnya mungkin gak kuat atau apa akhirnya tergeletak di jalan rumahnya," ujarnya.
Anggota Bhabinkamtibmas memberikan bantuan sembako kepada warga terdampak Covid-19. Foto: SINDOnews/Yohannes Tobing
Namun, tak kunjung datangnya petugas evakuasi, Triswana langsung berinisiatif menggunakan alat pelindung diri (APD) untuk memeriksa warga yang terkapar tersebut. "Kita gunakan APD dibantu warga, tapi tetap tidak bisa dan tidak mampu akhirnya kita angkat dia sampai orangtuanya tidak mau menerimanya lagi. Kemudian, kita bawa ke rumah sakit untuk dirawat intensif," ucapnya.
Triswana juga sering mendapat laporan dari warga di mana banyak yang melapor ada warga yang terpapar Corona dan malah keluar rumah. Dari laporan inilah dia dituntut memiliki peran yang lebih dari seorang polisi.
Selama merespons hingga mendatangi rumah warga yang sedang isolasi mandiri (isoman), dia harus mendengar banyak keluhan warga. "Yang uniknya itu saya kalau jalan bareng Babinsa mendapat tugas membagi obat ke rumah warga yang isoman. Kalau ke rumah warga itu kita kayak seperti dokter," kenangnya.
Entah sampai kapan selesainya, tapi yang pasti TNI-Polri selalu ada bersama rakyat mengatasi penyebaran virus ini, salah satunya menggencarkan vaksinasi massal dan memenuhi kebutuhan hidup warga sehari-hari.
Baca juga: Panglima TNI Sebut Amunisi Harus Cukup untuk Menang Lawan Pandemi
Pemerintah pusat maupun daerah dibantu gugus tugas di lapangan seperti TNI dan Polri bahu membahu bekerja keras memerdekakan masyarakat dari pageblug yang belum surut.
Seperti yang dilakukan anggota Bhabinkamtibmas Polsek Kelapa Gading Aiptu Iis Triswana. Bagaimana ketangguhan Triswana saat terjun di tengah masyarakat?
Menurut dia, yang pertama harus memiliki kesabaran lebih, apalagi menghadapi masyarakat yang memiliki karakter dan sifat yang berbeda. "Pernah waktu itu saya mendapat laporan dari warga tengah malam. Jadi ada warga yang terkapar. Sebenarnya kita tidak berani namun pas kita datangi dia tidak bangun-bangun," kata Triswana, Sabtu (14/8/2021).
Karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk evakuasi akhirnya dia menghubungi pihak Puskesmas untuk memeriksa warga berbobot besar yang tergeletak di depan rumah.
"Infonya dari warga sebelum tergeletak yang bersangkutan ini bawa kendaraan sambil teriak ke semua warga kalau dirinya Covid. Pas menjelang malam di rumahnya mungkin gak kuat atau apa akhirnya tergeletak di jalan rumahnya," ujarnya.
Anggota Bhabinkamtibmas memberikan bantuan sembako kepada warga terdampak Covid-19. Foto: SINDOnews/Yohannes Tobing
Namun, tak kunjung datangnya petugas evakuasi, Triswana langsung berinisiatif menggunakan alat pelindung diri (APD) untuk memeriksa warga yang terkapar tersebut. "Kita gunakan APD dibantu warga, tapi tetap tidak bisa dan tidak mampu akhirnya kita angkat dia sampai orangtuanya tidak mau menerimanya lagi. Kemudian, kita bawa ke rumah sakit untuk dirawat intensif," ucapnya.
Triswana juga sering mendapat laporan dari warga di mana banyak yang melapor ada warga yang terpapar Corona dan malah keluar rumah. Dari laporan inilah dia dituntut memiliki peran yang lebih dari seorang polisi.
Selama merespons hingga mendatangi rumah warga yang sedang isolasi mandiri (isoman), dia harus mendengar banyak keluhan warga. "Yang uniknya itu saya kalau jalan bareng Babinsa mendapat tugas membagi obat ke rumah warga yang isoman. Kalau ke rumah warga itu kita kayak seperti dokter," kenangnya.