Kisah Tangguh TNI-Polri Jelang HUT RI: Memerdekakan Masyarakat Lawan Badai Pandemi Covid-19

Sabtu, 14 Agustus 2021 - 20:31 WIB
loading...
Kisah Tangguh TNI-Polri Jelang HUT RI: Memerdekakan Masyarakat Lawan Badai Pandemi Covid-19
Anggota Babinsa TNI mendistribusikan sembako kepada warga terdampak pandemi Covid-19 di Jakarta. Foto: SINDOnews/Yohannes Tobing
A A A
JAKARTA - Menjelang HUT Ke-76 RI di tengah badai Covid-19, TNI-Polri terus berjuang memerdekakan masyarakat melawan pandemi yang berlarut-larut. Sudah setahun lebih wabah ini melanda Indonesia.

Entah sampai kapan selesainya, tapi yang pasti TNI-Polri selalu ada bersama rakyat mengatasi penyebaran virus ini, salah satunya menggencarkan vaksinasi massal dan memenuhi kebutuhan hidup warga sehari-hari.
Baca juga: Panglima TNI Sebut Amunisi Harus Cukup untuk Menang Lawan Pandemi

Pemerintah pusat maupun daerah dibantu gugus tugas di lapangan seperti TNI dan Polri bahu membahu bekerja keras memerdekakan masyarakat dari pageblug yang belum surut.

Seperti yang dilakukan anggota Bhabinkamtibmas Polsek Kelapa Gading Aiptu Iis Triswana. Bagaimana ketangguhan Triswana saat terjun di tengah masyarakat?

Menurut dia, yang pertama harus memiliki kesabaran lebih, apalagi menghadapi masyarakat yang memiliki karakter dan sifat yang berbeda. "Pernah waktu itu saya mendapat laporan dari warga tengah malam. Jadi ada warga yang terkapar. Sebenarnya kita tidak berani namun pas kita datangi dia tidak bangun-bangun," kata Triswana, Sabtu (14/8/2021).

Karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk evakuasi akhirnya dia menghubungi pihak Puskesmas untuk memeriksa warga berbobot besar yang tergeletak di depan rumah.

"Infonya dari warga sebelum tergeletak yang bersangkutan ini bawa kendaraan sambil teriak ke semua warga kalau dirinya Covid. Pas menjelang malam di rumahnya mungkin gak kuat atau apa akhirnya tergeletak di jalan rumahnya," ujarnya.
Kisah Tangguh TNI-Polri Jelang HUT RI: Memerdekakan Masyarakat Lawan Badai Pandemi Covid-19

Anggota Bhabinkamtibmas memberikan bantuan sembako kepada warga terdampak Covid-19. Foto: SINDOnews/Yohannes Tobing

Namun, tak kunjung datangnya petugas evakuasi, Triswana langsung berinisiatif menggunakan alat pelindung diri (APD) untuk memeriksa warga yang terkapar tersebut. "Kita gunakan APD dibantu warga, tapi tetap tidak bisa dan tidak mampu akhirnya kita angkat dia sampai orangtuanya tidak mau menerimanya lagi. Kemudian, kita bawa ke rumah sakit untuk dirawat intensif," ucapnya.

Triswana juga sering mendapat laporan dari warga di mana banyak yang melapor ada warga yang terpapar Corona dan malah keluar rumah. Dari laporan inilah dia dituntut memiliki peran yang lebih dari seorang polisi.

Selama merespons hingga mendatangi rumah warga yang sedang isolasi mandiri (isoman), dia harus mendengar banyak keluhan warga. "Yang uniknya itu saya kalau jalan bareng Babinsa mendapat tugas membagi obat ke rumah warga yang isoman. Kalau ke rumah warga itu kita kayak seperti dokter," kenangnya.

Saat berkunjung ke rumah warga, dia tidak hanya bertugas membagikan melainkan menanyakan kondisi warga. Tak jarang juga warga menanyakan keluhan yang dideritanya. "Jadi kita jelasin obat ini obat itu, memang kita juga bersama tim Puskesmas harus dituntut serba bisa dan harus mengerti. Kalau misalnya kita jalan sendiri pertanyaan masyarakat kita bawa ke dokter," ujar Triswana.
Baca juga: Tinjau Sentral Vaksinasi di UI, Kapolri: Hilangkan Perbedaan, Mari Bersatu Lawan Covid-19

Babinsa Ini Lebih Pentingkan Kesehatan Masyarakat daripada Kesehatan Diri Sendiri

Kalau tadi kisah Bhabinkamtibmas kini cerita tangguhnya anggota Babinsa Koramil Tanjung Priok Sersan Mayor (Serma) La Ode Arifudin. Di saat menjelang HUT Kemerdekaan RI, dia terus berjuang mendistribusikan sembako ke warga yang membutuhkan dan membagikan obat-obatan.

Sebagai prajurit, dia mendapat perintah langsung dari Panglima TNI untuk membantu membagikan obat kepada warga yang sedang isoman. "Sukanya kita senang dapat membantu masyarakat. Sementara itu, dukanya kita juga tidak pernah memikirkan kesehatan atau kondisi daripada kita selama ini," ujar Arifudin.

Selama menjalankan tugas baik membagikan sembako maupun obat-obatan ke warga yang terpapar Covid-19, dia bekerja ikhlas tanpa berpikir warga memiliki penyakit penyerta apapun. "Namun, setelah beberapa lama membagikan obat kepada masyarakat yang isoman, keesokannya saya langsung memiliki gejala tidak bisa mencium tapi lainnya seperti rasa masih ada," tuturnya.

Arifudin pun langsung melapor kondisi yang dialaminya kepada komandan Koramil hingga akhirnya dirinya diharuskan isolasi mandiri selama 14 hari. "Alhamdulillah gejala ini sebentar saja. Empat hari kemudian saya pulih," ucapnya.

Dia berharap masyarakat terus menjalankan protokol kesehatan dan mau melakukan vaksinasi Covid-19. "Dengan demikian, herd immunity semakin baik. Kita sama-sama merdeka dari Covid-19," ujarnya.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1519 seconds (0.1#10.140)