Profil MH Thamrin, Pahlawan Nasional Asal Jakarta yang Pernah Menjabat Wakil Wali Kota Batavia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nama Mohammad Husni (MH) Thamrin sangat terkenal dengan nama jalan protokol di Jakarta yang bersanding dengan Jalan Sudirman. MH Thamrin yang merupakan pahlawan nasional asal Jakarta ternyata pernah menjabat Wakil Wali Kota Batavia .
Terpilihnya MH Thamrin sebagai Wakil Wali Kota Batavia dipicu insiden Gemeenteraad yang menyangkut pengisi lowongan jabatan Wakil Wali Kota Batavia pada tahun 1929. Saat itu, pemerintah kolonial Belanda memberikan lowongan jabatan kepada orang Belanda tidak berpengalaman daripada orang pribumi/Betawi yang jauh lebih pantas.
Baca juga: Eki Pitung Ingin Anies Tiru Spirit Perjuangan MH Thamrin
Dikutip dari buku Mengenal Pahlawan Indonesia, Jakarta, Kawan Pustaka, penulis Ajisaka, Arya; Damayanti, Dewi (2010) bahwa tindakan pemerintah kolonial tersebut mendapat reaksi keras dari fraksi nasional. Mereka mengambil langkah tegas melakukan pemogokan. Ternyata usaha mereka berhasil dan akhirnya MH Thamrin diangkat sebagai Wakil Wali Kota Batavia.
Dua tahun sebelum insiden Gemeenteraad, MH Thamrin sebenarnya telah melangkah ke medan perjuangan yang lebih berat karena putra Betawi itu ditunjuk sebagai anggota Volksraad (Dewan Rakyat) di Hindia Belanda mewakili kelompok Inlanders (pribumi).
Pria lulusan Gymnasium Koning Willem III School te Batavia ini dikenal politikus di masa kolonial yang berani mengusulkan bendera Merah Putih berkibar. Itu tentunya membuat Belanda geram dan memprotes usulan tersebut.
Saat menjadi anggota Volksraad, keadaan di Hindia Belanda mengalami perubahan yang sangat penting yaitu sikap pemerintah kolonial yang keras dan bertangan besi. Inilah salah satu akibat terjadinya pemberontakan 1926 dan 1927.
Memasuki tahun 1927, langkah pergerakan nasional juga mengalami perubahan sebagai akibat didirikannya PNI dan munculnya Soekarno sebagai pemimpin utamanya.
Selain sebagai anggota Volksraad, MH Thamrin memperjuangkan kemerdekaan RI dengan jalan politik yakni membentuk suatu lembaga dalam perjuangan politik bernama Gabungan Politik Indonesia atau GAPI.
Baca juga: Pembangunan Stadion JIS yang Digagas Anies Hadirkan Kembali Semangat MH Thamrin
Politisi berkharisma yang berasal dari Partai Parindra ini kemudian mengusulkan sebuah badan konsentrasi nasional untuk memupuk rasa saling menghargai kerja sama dalam membela kepentingan rakyat Indonesia. Rapat tersebut diselenggarakan pada 19 Maret 1939 dan usulannya disetujui.
Tujuan GAPI yang digagas MH Thamrin mengusahakan kerja sama antara partai politik Indonesia untuk menjalankan aksi bersama.
Sebelum Indonesia Merdeka, pada 11 Januari 1941 MH Thamrin wafat. Meski dia tidak melihat kemerdekaan Indonesia, namun hasil perjuangannya selalu dikenang. Bahkan, namanya abadi di Ibu Kota dengan menjadi sebuah nama jalan yakni Jalan MH Thamrin.
(MG/Nabilah Rofiqoh Duri)
Terpilihnya MH Thamrin sebagai Wakil Wali Kota Batavia dipicu insiden Gemeenteraad yang menyangkut pengisi lowongan jabatan Wakil Wali Kota Batavia pada tahun 1929. Saat itu, pemerintah kolonial Belanda memberikan lowongan jabatan kepada orang Belanda tidak berpengalaman daripada orang pribumi/Betawi yang jauh lebih pantas.
Baca juga: Eki Pitung Ingin Anies Tiru Spirit Perjuangan MH Thamrin
Dikutip dari buku Mengenal Pahlawan Indonesia, Jakarta, Kawan Pustaka, penulis Ajisaka, Arya; Damayanti, Dewi (2010) bahwa tindakan pemerintah kolonial tersebut mendapat reaksi keras dari fraksi nasional. Mereka mengambil langkah tegas melakukan pemogokan. Ternyata usaha mereka berhasil dan akhirnya MH Thamrin diangkat sebagai Wakil Wali Kota Batavia.
Dua tahun sebelum insiden Gemeenteraad, MH Thamrin sebenarnya telah melangkah ke medan perjuangan yang lebih berat karena putra Betawi itu ditunjuk sebagai anggota Volksraad (Dewan Rakyat) di Hindia Belanda mewakili kelompok Inlanders (pribumi).
Pria lulusan Gymnasium Koning Willem III School te Batavia ini dikenal politikus di masa kolonial yang berani mengusulkan bendera Merah Putih berkibar. Itu tentunya membuat Belanda geram dan memprotes usulan tersebut.
Saat menjadi anggota Volksraad, keadaan di Hindia Belanda mengalami perubahan yang sangat penting yaitu sikap pemerintah kolonial yang keras dan bertangan besi. Inilah salah satu akibat terjadinya pemberontakan 1926 dan 1927.
Memasuki tahun 1927, langkah pergerakan nasional juga mengalami perubahan sebagai akibat didirikannya PNI dan munculnya Soekarno sebagai pemimpin utamanya.
Selain sebagai anggota Volksraad, MH Thamrin memperjuangkan kemerdekaan RI dengan jalan politik yakni membentuk suatu lembaga dalam perjuangan politik bernama Gabungan Politik Indonesia atau GAPI.
Baca juga: Pembangunan Stadion JIS yang Digagas Anies Hadirkan Kembali Semangat MH Thamrin
Politisi berkharisma yang berasal dari Partai Parindra ini kemudian mengusulkan sebuah badan konsentrasi nasional untuk memupuk rasa saling menghargai kerja sama dalam membela kepentingan rakyat Indonesia. Rapat tersebut diselenggarakan pada 19 Maret 1939 dan usulannya disetujui.
Tujuan GAPI yang digagas MH Thamrin mengusahakan kerja sama antara partai politik Indonesia untuk menjalankan aksi bersama.
Sebelum Indonesia Merdeka, pada 11 Januari 1941 MH Thamrin wafat. Meski dia tidak melihat kemerdekaan Indonesia, namun hasil perjuangannya selalu dikenang. Bahkan, namanya abadi di Ibu Kota dengan menjadi sebuah nama jalan yakni Jalan MH Thamrin.
(MG/Nabilah Rofiqoh Duri)
(jon)