Teladani Kiprah Tokoh Bangsa, RIDO Ziarahi 5 Makam di TPU Karet Bivak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mengawali kampanye hari pertama pada hari ini, pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) berziarah ke Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat. Mereka menziarahi beberapa makam tokoh bangsa, tokoh Betawi, dan tokoh Jakarta.
Tiba di TPU Karet Bivak pukul 09.00 WIB, pasangan Nomor Urut 1 memulai ziarah ke makam Mohamad Hoesni Thamrin, pahlawan nasional yang juga tokoh Betawi. Salah satu bentuk perjuangannya yakni membawa suara pergerakan nasional melalui Volksraad (Dewan Rakyat) di jaman kolonial, serta menjadi wali kota Batavia—MH Thamrin tercatat sebagai wali kota non-Belanda pertama untuk Batavia.
“Hari pertama kampanye, sesuai adatnya, syariatnya, memulai perjalanan dengan mengunjungi sejarah tokoh-tokoh bangsa, tokoh-tokoh Betawi, tokoh-tokoh Jakarta. Tentunya ini menjadi awal dari sebuah proses yang niatnya baik,” ungkap Ridwan Kamil usai berziarah di TPU Karet Bivak, Rabu (25/9/2024).
Semangat MH Thamrin dan tokoh-tokoh lain untuk memajukan Jakarta dan Indonesia memberi inspirasi bagi Kang Emil untuk menghidupkan kembali program perbaikan kampung (Kampung Improvement Program), meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta dengan solusi hunian vertikal multifungsi, serta program peningkatan kesejahteraan kampung.
Dari makam pahlawan nasional tersebut, pasangan RIDO beranjak untuk menziarahi beberapa makam lainnya, yakni makam pahlawan nasional Ismail Marzuki, tokoh Betawi H. Benyamin Sueb, tokoh Jakarta H. Lulung Abraham Lunggana, dan pahlawan nasional Fatmawati.
Memulai kampanye dengan menziarahi beberapa makam tokoh menjadi pengingat bahwa sejarah tidak boleh dilupakan. Ridwan Kamil menegaskan, sejarah para pahlawan dan para pendahulu harus terus diingat, direnungi, serta dijadikan teladan untuk membangun Jakarta ke depan. Itu sesuai dengan ajaran yang telah disampaikan oleh Soekarno.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya dan Bung Karno pernah bilang jangan sekali-kali melupakan sejarah, never leave history, kata beliau. Singkatannya adalah jas merah,” ujar Kang Emil, panggilan akrab mantan orang nomor satu Jawa Barat.
“Pasangan RIDO menggunakan pengalaman sejarah untuk mendesain masa depan. Tidak ada hari ini tanpa masa lalu, dan tidak akan ada masa depan tanpa hari ini. Hari ini merupakan buah kerja-kerja masa lalu para pahlawan dan masa depan insyaallah kita desain lebih baik,” pungkasnya.
Tiba di TPU Karet Bivak pukul 09.00 WIB, pasangan Nomor Urut 1 memulai ziarah ke makam Mohamad Hoesni Thamrin, pahlawan nasional yang juga tokoh Betawi. Salah satu bentuk perjuangannya yakni membawa suara pergerakan nasional melalui Volksraad (Dewan Rakyat) di jaman kolonial, serta menjadi wali kota Batavia—MH Thamrin tercatat sebagai wali kota non-Belanda pertama untuk Batavia.
“Hari pertama kampanye, sesuai adatnya, syariatnya, memulai perjalanan dengan mengunjungi sejarah tokoh-tokoh bangsa, tokoh-tokoh Betawi, tokoh-tokoh Jakarta. Tentunya ini menjadi awal dari sebuah proses yang niatnya baik,” ungkap Ridwan Kamil usai berziarah di TPU Karet Bivak, Rabu (25/9/2024).
Semangat MH Thamrin dan tokoh-tokoh lain untuk memajukan Jakarta dan Indonesia memberi inspirasi bagi Kang Emil untuk menghidupkan kembali program perbaikan kampung (Kampung Improvement Program), meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta dengan solusi hunian vertikal multifungsi, serta program peningkatan kesejahteraan kampung.
Dari makam pahlawan nasional tersebut, pasangan RIDO beranjak untuk menziarahi beberapa makam lainnya, yakni makam pahlawan nasional Ismail Marzuki, tokoh Betawi H. Benyamin Sueb, tokoh Jakarta H. Lulung Abraham Lunggana, dan pahlawan nasional Fatmawati.
Memulai kampanye dengan menziarahi beberapa makam tokoh menjadi pengingat bahwa sejarah tidak boleh dilupakan. Ridwan Kamil menegaskan, sejarah para pahlawan dan para pendahulu harus terus diingat, direnungi, serta dijadikan teladan untuk membangun Jakarta ke depan. Itu sesuai dengan ajaran yang telah disampaikan oleh Soekarno.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya dan Bung Karno pernah bilang jangan sekali-kali melupakan sejarah, never leave history, kata beliau. Singkatannya adalah jas merah,” ujar Kang Emil, panggilan akrab mantan orang nomor satu Jawa Barat.
“Pasangan RIDO menggunakan pengalaman sejarah untuk mendesain masa depan. Tidak ada hari ini tanpa masa lalu, dan tidak akan ada masa depan tanpa hari ini. Hari ini merupakan buah kerja-kerja masa lalu para pahlawan dan masa depan insyaallah kita desain lebih baik,” pungkasnya.
(rca)