Cerita Tetangga Habib Rizieq di Arab Saudi, Gagal Berangkat karena Terhalang Lautan Penyambut Habib
loading...
A
A
A
TANGERANG - Taumi (54), warga asal Tegal, Jawa Tengah ini tampak lesu. Sorot matanya tidak bergairah. Tiket perjalanannya yang dibelikan sang majikan senilai Rp9 juta hangus lantaran dia gagal berangkat ke Arab Saudi .
"Rumah majikan saya tidak jauh dari rumah Habib Rizieq di Arab Saudi. Kami itu tetanggaan . Kalau berjalan kaki paling hanya 10 menit sampai ke rumahnya," ujar Taumi.
Saat ditemui SINDOnews, Selasa (10/11/2020), Taumi sedang duduk sambil menelepon di lantai 3 Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten. Dia berangkat diantar dua anaknya. (Baca juga: Diam-diam, Anies Baswedan Bertemu Habib Rizieq di Petamburan)
"Adanya penyambutan ini, saya jadi terlambat. Saya berangkat dari Kampung Melayu, Jakarta Timur, rumah saudara saya sekitar jam 6 kurang," katanya.
Dari Kampung Melayu, mereka bertiga naik taksi online. Sampai pintu tol Bandara Soetta, mereka terjebak macet karena mobil yang ditumpanginya tidak bisa menembus lautan massa.
"Gara-gara banyak kendaraan yang parkir di pinggir jalan. Lalu di depan itu juga banyak yang sewa bus, parkir di samping situ. Terus massa yang jalan kaki juga masuk ke sini," tuturnya.
Dari sebelum pintu tol akhirnya Taumi dan kedua anaknya memutuskan untuk berjalan kaki. Mereka berjalan bersama massa penyambut Habib Rizieq Shihab. Setelah lebih 1 jam perjalanan, mereka tidak sanggup lagi.
"Di tengah perjalanan kita naik ojek. Ada pihak kepolisian yang nawarin mobil mereka, tapi karena macet kita naik ojek," ucapnya.
Dengan membayar ojek masing-masing Rp50 ribu, ketiganya sampai di Terminal 3 Bandara Soetta. Sayangnya, massa Front Pembela Islam (FPI) sudah mulai menyemut. (Baca juga: Simpati Terhadap Habib Rizieq, Warga Pamulang: Dia Orang Baik yang Dizalimi)
Mereka tidak bisa masuk ke terminal karena ada pagar manusia untuk mengamankan kedatangan Imam Besar FPI itu. Oleh petugas di lokasi, ketiganya diarahkan ke pintu 5 dan akhirnya masuk.
"Rumah majikan saya tidak jauh dari rumah Habib Rizieq di Arab Saudi. Kami itu tetanggaan . Kalau berjalan kaki paling hanya 10 menit sampai ke rumahnya," ujar Taumi.
Saat ditemui SINDOnews, Selasa (10/11/2020), Taumi sedang duduk sambil menelepon di lantai 3 Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten. Dia berangkat diantar dua anaknya. (Baca juga: Diam-diam, Anies Baswedan Bertemu Habib Rizieq di Petamburan)
"Adanya penyambutan ini, saya jadi terlambat. Saya berangkat dari Kampung Melayu, Jakarta Timur, rumah saudara saya sekitar jam 6 kurang," katanya.
Dari Kampung Melayu, mereka bertiga naik taksi online. Sampai pintu tol Bandara Soetta, mereka terjebak macet karena mobil yang ditumpanginya tidak bisa menembus lautan massa.
"Gara-gara banyak kendaraan yang parkir di pinggir jalan. Lalu di depan itu juga banyak yang sewa bus, parkir di samping situ. Terus massa yang jalan kaki juga masuk ke sini," tuturnya.
Dari sebelum pintu tol akhirnya Taumi dan kedua anaknya memutuskan untuk berjalan kaki. Mereka berjalan bersama massa penyambut Habib Rizieq Shihab. Setelah lebih 1 jam perjalanan, mereka tidak sanggup lagi.
"Di tengah perjalanan kita naik ojek. Ada pihak kepolisian yang nawarin mobil mereka, tapi karena macet kita naik ojek," ucapnya.
Dengan membayar ojek masing-masing Rp50 ribu, ketiganya sampai di Terminal 3 Bandara Soetta. Sayangnya, massa Front Pembela Islam (FPI) sudah mulai menyemut. (Baca juga: Simpati Terhadap Habib Rizieq, Warga Pamulang: Dia Orang Baik yang Dizalimi)
Mereka tidak bisa masuk ke terminal karena ada pagar manusia untuk mengamankan kedatangan Imam Besar FPI itu. Oleh petugas di lokasi, ketiganya diarahkan ke pintu 5 dan akhirnya masuk.