Bertambah 4 Orang, Kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Bogor Menjadi 144 Orang

Kamis, 07 Mei 2020 - 21:18 WIB
loading...
Bertambah 4 Orang, Kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Bogor Menjadi 144 Orang
Kasus pasien terkonfirmasi positif Corona Virus Disease (Covid-19) di Kabupaten Bogor terus bertambah menjadi 144 orang.Foto/Istimewa
A A A
BOGOR - Kasus pasien terkonfirmasi positif Corona Virus Disease (Covid-19) di Kabupaten Bogor terus bertambah menjadi 144 orang. Berdasarkan data monitoring harian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor hingga pukul 20.00 WIB, Kamis (07/05/2020) tak ada penambahan pasien terkonfirmasi positif yang sembuh.

"Total kasus pasien terkonfirmasi positif hingga hari ini mencapai 144 orang, dengan rincian pasien sembuh tetap 15 orang, meninggal 11 orang dan positif aktif atau masih dalam perawatan sebanyak 118 orang," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, Ade Yasin dalam keterangan pers tertulisnya, Kamis (07/05/2020).

Ade yang juga Bupati Bogor ini mengatakan, penambahan kasus pasien terkonfirmasi positif berjumlah empat orang."Tak hanya yang positif, untuk pasien yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dinyatakan meninggal dunia juga bertambah dua orang," katanya.

Dengan demikian total kasus yang berstatus PDP Covid-19 di Kabupaten Bogor hingga hari ini mencapai 1206 orang terdiri dari selesai 657 orang, meninggal 44 orang dan masih dalam pengawasan/perawatan sebanyak 505 orang."Sedangkan untuk kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 1423 kasus dengan rincian selesai 1072 orang dan masih dalam pemantauan 351 orang," katanya.

Ade menuturkan, dengan adanya penambahan kasus berarti potensi penularan, khususnya ditempat umum masih terus terjadi. Pasalnya tempat umum maupun moda angkutan transportasi seperti Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter line dan lainnya, merupakan sarana paling mudah untuk menularkan virus.

"Kami butuh harmonisasi regulasi dari pemerintah pusat hingga kalau ada peraturan atau kebijakan baru lagi sementara kita sedang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tentunya ini membingungkan, apalagi tempat keramaian seperti moda angkutan transportasi umum adalah sarana paling mudah untuk menularkan wabah virus corona," tuturnya.

Dia menerangkan dengan ditemukannya penumpang yang terpapar wabah virus corona di KRL harusnya menjadi pertimbangan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam mendukung PSBB ini."Dengan ditemukan 3 orang penumpang commuter line terpapar virus corona saat dilakukan uji swab di Stasiun Bogor beberapa waktu lalu harusnya menjadi acuan Kemenhubu maupun pemerintah pusat untuk mendukung kami pemerintah daerah dalam menerapkan PSBB secara ketat," terangnya.

Pihaknya beserta jajaran Polisi dan TNI akan menerapkan PSBB secara ketat, khususnya dalam mengahadapi musim mudik ataupun pulang kampung."Sesuai arahan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjend TNI Doni Manardo, maka kami tetap melakukan pengetatan PSBB terutama dalam mencegah orang mudik. Kami sudah banyak kok memutar balikkan orang yang mau mudik ke Bogor dan ini langkah yang cukup efektif hingga mereka pun jera," paparnya.

Kepada Polisi, TNI dan jajarannya yang bertugas di 55 lokasi check point PSBB, pihaknya juga meminta petugas gabungan untuk bertindak tegas kepada para pelanggar peraturan PSBB."Kabupaten Bogor ini kan masuk zona merah penyebaran wabah virus corona dan setiap hari ada saja yang terkonfirmasi positif covid 19 hingga petugas gabungan harus tegas dalam menegakkan peraturan PSBB baik itu di kendaraan umum umum atau pribadi karena banyak modus pemudik agar mereka bisa lolos ke kampung halamannya," pungkasnya.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1661 seconds (0.1#10.140)