Ganjil Genap di Kota Bogor, Sehari Rata-rata 8.000-10.000 Kendaraan Diputar Balik
loading...
A
A
A
BOGOR - Pos penyekatan ganjil genap di wilayah Kota Bogor memutar balik ribuan kendaraan setiap hari. Jumlah itu didapat dari 8 titik check point atau pos penyekatan yang tersebar selama 24 jam.
"Jadi hasil kami di lapangan rata-rata dalam satu hari itu bisa mencapai sekitar 8.000-10.000 kendaraan yang kita putar balik, karena kegiatan ini dilaksanakan di 8 titik selama 24 jam," ujar Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo, Jumat (30/8/2021).
Selama ganjil genap, lanjut Susatyo, beberapa area yang biasanya padat kini terlihat sudah berkurang. Karena, kendaraan yang akan masuk ke Kota Bogor sudah diseleksi sesuai dengan plat nomornya.
"Alhamdulillah, memang area-area yang biasanya cukup padat itu sudah berkurang. Sekali lagi ini adalah gerakan disiplin masyarakat untuk menahan diri satu hari. Jadi kami membantu agar masyarakat memilah hari untuk keluar rumah," ungkap Susatyo.
Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan monitoring terhadap tempat-tempat yang dianggap rawan kerumunan, seperti pasar. Menurunnya mobilitas masyarakat diharapkan dapat menekan angka kasus Covid-19.
"Dalam seminggu ini di jalanan di pusat pusat perdagangan pasar tradisional tidak terjadi kepadatan dan masyarakat Kota Bogor bisa disiplin, sehingga kita berharap perkembangan angka positif menurun. Kota Bogor sempat mencapai empat ratus sekian, sekarang berada di angka 200-an," tutupnya.
"Jadi hasil kami di lapangan rata-rata dalam satu hari itu bisa mencapai sekitar 8.000-10.000 kendaraan yang kita putar balik, karena kegiatan ini dilaksanakan di 8 titik selama 24 jam," ujar Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo, Jumat (30/8/2021).
Baca Juga
Selama ganjil genap, lanjut Susatyo, beberapa area yang biasanya padat kini terlihat sudah berkurang. Karena, kendaraan yang akan masuk ke Kota Bogor sudah diseleksi sesuai dengan plat nomornya.
"Alhamdulillah, memang area-area yang biasanya cukup padat itu sudah berkurang. Sekali lagi ini adalah gerakan disiplin masyarakat untuk menahan diri satu hari. Jadi kami membantu agar masyarakat memilah hari untuk keluar rumah," ungkap Susatyo.
Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan monitoring terhadap tempat-tempat yang dianggap rawan kerumunan, seperti pasar. Menurunnya mobilitas masyarakat diharapkan dapat menekan angka kasus Covid-19.
"Dalam seminggu ini di jalanan di pusat pusat perdagangan pasar tradisional tidak terjadi kepadatan dan masyarakat Kota Bogor bisa disiplin, sehingga kita berharap perkembangan angka positif menurun. Kota Bogor sempat mencapai empat ratus sekian, sekarang berada di angka 200-an," tutupnya.
(thm)