Jalan Mulus Cai Changpan Kabur dari Lapas Kelas I Tangerang

Sabtu, 03 Oktober 2020 - 08:01 WIB
loading...
A A A
Yusri mengatakan, Cai kabur sambil membawa ponsel teman sekamarnya. Bahkan Cai mengajak temannya itu untuk kabur. Saat ini polisi masih mendalami bagaimana cara Cai menyamarkan suara selama proses penggalian lubang dilakukan. Dugaan keterlibatan petugas lapas juga masih didalami. “Melubangi 8 bulan itu kan yang perlu kita dalami. Apakah ada keterlibatan petugas di sana atau tidak, tim masih menyelidiki," tuturnya. (Baca juga: Ini Makanan yang Baik dan Tidak untuk Jantung)

Petugas Lapas Diduga Terlibat

Menurut Yusri, pihaknya sudah memeriksa 14 saksi termasuk rekan satu kamar Cai dan sejumlah petugas lapas. Berdasarkan pemeriksaan, ada dugaan keterlibatan dua petugas lapas yang ikut membantu pelarian Cai. Namun kedua petugas itu belum ditetapkan sebagai tersangka. “Kedua petugas lapas itu berinisial S dan S. Dia merupakan sipir dan PNS di lapas tersebut,” katanya.

Cai dijebloskan ke penjara karena menyelundupkan 110 kg sabu di Banten pada 2016. Pada 24 Januari 2017, dia pernah kabur dari Rutan Mabes Polri di Cawang, Jakarta Timur, dengan melubangi tembok kamar mandi. Namun tiga hari kemudian berhasil ditangkap di Sukabumi, Jawa Barat. Pada Juli 2017, Pengadilan Negeri Tangerang memvonis mati Cai Changpan. (Baca juga: Peneliti Temukan Danau Air Asin di Planet Mars)

Terhukum mati kasus narkoba Cai ternyata tak cuma satu kali menjadikan hutan sebagai tempat persembunyian dari kejaran polisi. Saat pertama kali ditangkap polisi pada Oktober 2016, dia juga kabur dari kejaran polisi dan bersembunyi di dalam hutan. Dia memilih hutan sebagai tempat persembunyian karena memiliki kemampuan militer. “Jadi dia punya kemampuan survival (tinggal di dalam hutan)," tandas Yusri.

Kepala Lapas Kelas I Tangerang Jumadi mengatakan, Cai diduga kabur malam hari saat petugas sedang lengah. Sebab baru paginya yang bersangkutan tidak ada di selnya. “Itulah mungkin kelemahan kita, karena lewat bawah dan malam hari. Kita juga baru mengecek ke lokasi, ya masih didalamin. Kita baru ngecek lobangnya saja," kata Jumadi.

Menurut dia, sampai saat ini pihaknya belum mengetahui pasti berapa panjang lubang terowongan air yang dilewati Cai karena lubang sempit dan gelap. "Kita baru ngecek ke lobangnya saja. Karena mau masuk ke dalam juga tidak berani, panjangnya kira-kira 25–26 meter. Sebadanlah, kita tidak tahu di dalam ada apa, tidak ada yang berani, jangan sampai ada korban," jelasnya. (Baca juga: Din Syamsuddin Minta Moeldoko Tak Mudah Lempar Tuduhan)

Petugas gabungan dari Lapas Kelas 1 Tangerang dan petugas kepolisian, menurut dia, menemukan obeng dan pelat kecil milik Cai. Diduga dengan menggunakan alat tersebut, gembong narkotika itu berhasil menggali lubang di bawah kasur dalam selnya dan meloloskan diri melewati terowongan pembuangan air.

"Kalau barang bukti yang ditemukan, obeng dan kayak pelat kecil, dibawa sama teman-teman polres. Saat ini kami masih melakukan pendalaman," kata Jumadi.

Selama 2 tahun di penjara Tangerang, Cai dikenal pendiam. Rupanya diamnya pria tersebut untuk merencanakan pelarian. Saking diam dan kurangnya sosialisasi, ada napi yang tidak mengenal sosok Cai. "Tidak populer karena tidak pernah bergaul ke blok lain, mungkin karena hukuman mati. Berbeda dengan napi yang sering hilir mudik," sambungnya. (Lihat videonya: Janda Bolong Jadi Primadona Saat Pandemi Harganya Mencapai Ratusan Juta)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2003 seconds (0.1#10.140)