Nasib Warga Cluster Grand Alifia Bogor: Rumah Lunas, Sertifikat Nggak Jelas

Rabu, 03 Juli 2024 - 21:20 WIB
loading...
Nasib Warga Cluster Grand Alifia Bogor: Rumah Lunas, Sertifikat Nggak Jelas
Warga Cluster Grand Alifia Bogor terus menuntut pihak pengembang Manakib Rezeki untuk secepatnya melakukan proses pengikatan Akta Jual Beli (AJB). Foto: Ist
A A A
BOGOR - Warga Cluster Grand Alifia Bogor terus menuntut pihak pengembang Manakib Rezeki untuk secepatnya melakukan proses pengikatan Akta Jual Beli (AJB). Parahnya, proses pengikatan AJB ini tidak hanya menimpa warga yang mengambil rumah lewat mekanisme kredit, tapi juga mereka yang sudah lunas.

Firly Gustian Saputra salah satunya. Pria yang akrab disapa Firly itu hingga kini belum menerima Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) rumahnya. Padahal, dia sudah melunasi kredit rumah di bank cabang Bogor.

"Awalnya siapa sih yang nggak tertarik ya dengan cuman booking fee Rp2 juta udah free yang lain-lain gitu kan free AJB juga malah kan dijanjinya cuman kenyataannya tahu sendirilah sampai sekarang belum AJB. Itu di tahun 2021," ujar Firly di Bogor, Rabu (3/7/2024).



Firly menuturkan awalnya membeli rumah di Cluster Grand Alifia melalui mekanisme KPR di bank cabang Bogor bulan Agustus tahun 2021. Kemudian, dia memutuskan melunasi KPR-nya pada Februari 2024 karena menjadi korban pengurangan karyawan di tempat dia bekerja.

Meski telah melunasi KPR, dia hanya menerima surat keterangan lunas KPR dan surat PPJB (Perjanjian Pengikatan Jual Beli) yang asli.

"Sudah lunas (KPR) tapi belum memegang apa-apa. Belum megang apa-apa tuh dalam artian perihal kayak sertifikat rumah ya karena cuman PPJB doang yang dipegang," ungkap Firly.

"Hanya bukti lunas saja. Tidak dapat sertifikat apa-apa," sambungnya.

"Daribank itu nggak ada jaminan apa-apa (sertifikat) selain PPJB (Perjanjian Pengikatan Jual Beli). Jadi yang ada dibank cuman ada PPJB.Bank mengarahkan sebutlah saya nasabah untuk menanyakan (sertifikat) ke pihak developer," ujar pria berkacamata itu.

Firly mencoba menghubungi pihak pengembang, Manakib Rezeki. Namun hingga saat ini dia tidak mendapatkan jawaban.

"Dari awal Maret sampai sekarang. Awalnya cuman nanyain ke marketing, dari marketing dilempar suruh tanyakan ke CRM. Dari situ nanya ke CRM sampai sekarang nggak pernah ada jawaban sama sekali," ujar Firly.

"Chat pun nggak pernah dibalas sampai detik ini," sambungnya.

Dia berniat melapor ke bank untuk menanyakan nasib sertifikat rumahnya. Hanya belum menemukan waktu yang tepat.

"Kok nggak ada sertifikatnya gitu kan secara kan ini contohnya KPR sudah lunas harusnya ada sertifikat," katanya.

Dia berharap pihak lain mau memediasi pertemuan dengan pengembang dengan dirinya dan warga Cluster Grand Alifia yang hingga kini belum menerima sertifikat rumahnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1709 seconds (0.1#10.140)
pixels