Pembunuh Bos Penginapan di Jakbar Ternyata ART Sendiri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pelaku pembunuhan Naima Bachmid (61), bos penginapan Assirot Residence di Jakarta Barat (Jakbar) ternyata adalah dua asisten rumah tangga (ART) yang belum lama bekerja dengannya. Hal tersebut diungkap Kanit Dua Subdit Jatanras Polda Metro Jaya, Kompol Eko Barmula.
Dua pelaku pembunuhan Naima ialah F yang sudah bekerja selama sembilan bulan. Sementara pelaku lain berinisial S baru bekerja tiga bulan.
"Mereka pembantu saja. F sudah bekerja selama 9 bulan, sedangkan yang satu lagi S baru 3 bulan," kata Eko Barmula saat dihubungi, Selasa (18/4/2023).
Eko menjelaskan, usai membunuh Naima Bachmid, kedua pelaku mencoba melarikan diri, namun berhasil diringkus di Banyuwangi arah ke Bali.
"Ditangkap dalam perjalanan di Banyuwangi arah ke Bali. (Tujuan ke Bali) untuk kabur saja," ujarnya.
Sebagai informasi, Naima S Bachmid ditemukan tewas di kediamannya yang dijadikan penginapan di Jalan Assirot, Kebon Jeruk, Jakbar, Kamis (13/4/2023).
Kapolres Metro Jakbar, Kombes Syahduddi mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh pihak keluarga yang mendatangi kediaman korban, lantaran tidak dapat dihubungi. Saat ditemukan mulut dan tangan korban terikat lakban.
Dua pelaku pembunuhan Naima ialah F yang sudah bekerja selama sembilan bulan. Sementara pelaku lain berinisial S baru bekerja tiga bulan.
"Mereka pembantu saja. F sudah bekerja selama 9 bulan, sedangkan yang satu lagi S baru 3 bulan," kata Eko Barmula saat dihubungi, Selasa (18/4/2023).
Eko menjelaskan, usai membunuh Naima Bachmid, kedua pelaku mencoba melarikan diri, namun berhasil diringkus di Banyuwangi arah ke Bali.
"Ditangkap dalam perjalanan di Banyuwangi arah ke Bali. (Tujuan ke Bali) untuk kabur saja," ujarnya.
Sebagai informasi, Naima S Bachmid ditemukan tewas di kediamannya yang dijadikan penginapan di Jalan Assirot, Kebon Jeruk, Jakbar, Kamis (13/4/2023).
Kapolres Metro Jakbar, Kombes Syahduddi mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh pihak keluarga yang mendatangi kediaman korban, lantaran tidak dapat dihubungi. Saat ditemukan mulut dan tangan korban terikat lakban.
(maf)