2 Anak Suspek Gagal Ginjal, Dinkes DKI Imbau Warga Kenali Gejalanya

Jum'at, 10 Februari 2023 - 09:15 WIB
loading...
2 Anak Suspek Gagal Ginjal, Dinkes DKI Imbau Warga Kenali Gejalanya
Dinkes DKI Jakarta meminta warga mengenali gejala gagal ginjal akut menyusul ditemukan kembali dua anak suspek gagal ginjal. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta melalui tengah meningkatkan kewaspadaan dan melakukan penyelidikan epidemiologi dalam kasus terduga Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal pada Anak (GGAPAPA) sejak Agustus 2022, hingga saat ini.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan gangguan ginjal akut dapat terjadi akibat beberapa faktor sepertikondisi syok karena kekurangan cairan, kerusakan ginjal akibat infeksi, toksin, dan methanol, serta sumbatan saluran kemih pada tumor.

”Saat ini kami bersama lintas instansi dan para ahli masih mencari sumber penyebab GGAPAPA dalam kedua kasus tersebut. Kami mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan lebih waspada menjaga kesehatan keluarga,” kata Widyastuti, Jumat (10/2/2023).



Widyastuti meminta orang tua lebih disiplin memperhatikan kesehatan anak. Selain itu pahami cara mengatasi anak saat sakit. “Orang tua diharapkan lebih disiplin kepada anak, menghindari orang sakit, menjaga kebersihan diri, makanan, dan lingkungan,” ucapnya.

Widyastuti menjelaskan langkah awal yang bisa dilakukan orang tua jika anak demam adalah mengukur suhu tubuh menggunakan termometer. Dikatakan demam jika suhu tubuh mencapai 38°C atau lebih.

Jika anak mengalami demam, maka terlebih dahulu lakukan kompres dengan air hangat, hindari pemakaian baju berbahan tebal, penuhi kebutuhan cairan dengan memberikan cukup minum, terapkan pola hidup sehat.

Kemudian konsumsi makanan lengkap dengan gizi seimbang, dan hindari konsumsi obat-obatan golongan obat keras terbatas tanpa resep dokter.

Selain itu, deteksi dini GGAPAPA dapat dilakukan dengan memantau jumlah dan frekuensi buang air kecil anak yang sedang sakit. Jangan abai jika anak tidak buang air kecil seperti biasanya.

Jika terjadi penurunan jumlah air seni dalam 24 jam atau bahkan sama sekali tidak buang air kecil (anuria) dalam 12 jam, segera datang ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1177 seconds (0.1#10.140)