Begini Modus Komplotan Penipu LGBT Perdaya Targetnya via Aplikasi
Selasa, 12 Juli 2022 - 22:51 WIB
JAKARTA - Polisi menangkap lima komplotan pelaku kasus penipuan melalui aplikasi kencan daring, di wilayah Senen, Jakarta Pusat, Selasa (12/7/2022). Kelima pelaku yakni ER (18), RF (21), AA (20), ES (24), dan MAR (16).
Kanit Reskrim Polsek Senen AKP Danang menjelaskan modus para pelaku yang memperdaya targetnya. Kata dia, pelaku menyasar dan memancing korban melalui aplikasi kencan.
"Korban yang disasar adalah dari LGBT, khususnya pria gay melewati aplikasi namanya (Hornet)," ujar Danang kepada wartawan, Selasa (12/7/2022).
Ia juga menambahkan, kelima pelaku tersebut memiliki peran masing-masing dalam menjalankan aksi kejahatannya itu.
"Jadi ada satu orang, MAR betugas mencari korban di aplikasi kencan. ER dia sebagai eksekutor, lalu RF itu jadi ngatur penjemputan dan atur lokasi pertemuan, untuk AA penyedia fasilitas kendaraan, kan mereka ketemu nih, MAR ini ngechat digrup mereka (dapat korban), nanti langsung lempar ke ER," tambahnya.
Ia menjelaskan, para pelaku telah melancarkan aksinya sebanyak empat kali dalam waktu tiga bulan. Dia menyebut, hasil rampasan itu dijual oleh pelaku dan dipakai untuk kebutuhan sehari-hari.
"Selalu HP yang diambil dan sasaran selalu lewat aplikasi kencan itu. Lalu (dijual kembali, hasilnya untuk berbagi bersama, kehidupan sehari-hari mereka," ucap Danang.
Barang bukti yang diamankan berupa HP dan sepeda motor milik pelaku. Danang mengatakan, saat ini kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut.
"Korban adalah LGBT yang open BO. Hal ini masih didalami," ujarnya.
Kanit Reskrim Polsek Senen AKP Danang menjelaskan modus para pelaku yang memperdaya targetnya. Kata dia, pelaku menyasar dan memancing korban melalui aplikasi kencan.
"Korban yang disasar adalah dari LGBT, khususnya pria gay melewati aplikasi namanya (Hornet)," ujar Danang kepada wartawan, Selasa (12/7/2022).
Ia juga menambahkan, kelima pelaku tersebut memiliki peran masing-masing dalam menjalankan aksi kejahatannya itu.
"Jadi ada satu orang, MAR betugas mencari korban di aplikasi kencan. ER dia sebagai eksekutor, lalu RF itu jadi ngatur penjemputan dan atur lokasi pertemuan, untuk AA penyedia fasilitas kendaraan, kan mereka ketemu nih, MAR ini ngechat digrup mereka (dapat korban), nanti langsung lempar ke ER," tambahnya.
Ia menjelaskan, para pelaku telah melancarkan aksinya sebanyak empat kali dalam waktu tiga bulan. Dia menyebut, hasil rampasan itu dijual oleh pelaku dan dipakai untuk kebutuhan sehari-hari.
"Selalu HP yang diambil dan sasaran selalu lewat aplikasi kencan itu. Lalu (dijual kembali, hasilnya untuk berbagi bersama, kehidupan sehari-hari mereka," ucap Danang.
Barang bukti yang diamankan berupa HP dan sepeda motor milik pelaku. Danang mengatakan, saat ini kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut.
"Korban adalah LGBT yang open BO. Hal ini masih didalami," ujarnya.
(mhd)
tulis komentar anda