Pansus DPRD DKI Geram Lihat Proyek KBN

Kamis, 27 Mei 2021 - 19:53 WIB
"Objek yang kita kunjungi di Takalar. Kalau saya pikir gak ada objeknya yang dikunjungi. Artinya belum pantas untuk dikunjungi karena belum ada apa-apanya. Selama ini saya terkagum dengan KBN sampai ke Takalar pun sudah ekspansi ke sana. Tapi yang saya lihat hanya gubuk kecil, tanahnya juga gak jelas,” kata politikus PDIP itu.

Syahrial menekankan persoalan dialami KBN dalam ekspansinya ke Takalar selama ini tertutupi dan baru diketahui saat kunjungan ke lokasi. Padahal, Direktur Utama KBN yang saat itu masih dijabat Sattar Taba meyakinkan kawasan industri diperkirakan menyerap 15.000 tenaga kerja. Investasi ini akan membawa dampak positif bagi ekonomi Sulawesi Selatan.

"Jangan dulu membayangkan kawasan industri sebagaimana umumnya kita saksikan, pengukuran tanah bahkan sulit dilakukan karena mendapat penolakan keras dari masyarakat. Istilahnya mereka takut diparangi," ujarnya.

Kolega di PDIP yang juga terlibat Pansus KBN, Panji Virgianto menyindir proyek KBN di Takalar layaknya mainan. Dia meminta direksi KBN hadir tanpa diwakili dalam agenda rapat Pansus KBN mendatang untuk mengklarifikasi persoalan-persoalan dialami KBN, termasuk di Takalar.

“Takalar, saya tertawa prihatin. Anggaran sudah disiapkan tapi tidak dieksekusi. Kayak main-mainan,” ucapnya.

Di lokasi sama, Direktur Pengembangan KBN Agus Hendardi mengatakan ekspansi dilakukan KBN karena occupancy di Cakung dan Marunda hampir penuh. Dari tiga opsi lokasi ditawarkan, mitra strategis dari China group memilih Takalar sebagai lokasi KITA.

KBN merencanakan TIIP dibangun di lahan 3.500 hektare dengan perincian 2.600 hektare untuk kawasan industri, 100 hektare kawasan pelabuhan, 100 hektare kawasan perumahan dan komersial, serta 45 hektare menjadi kawasan golf.
(jon)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More