Pemprov DKI Segera Lakukan Vaksinasi COVID-19, Nakes Mengaku Ragu tapi Takut Menolak
Selasa, 12 Januari 2021 - 05:19 WIB
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta berencana mulai melakukan vaksinasi COVID-19 pada 14 Januari 2021 mendatang setelah terbitnya izin darurat dari BPOM dan Fatma MUI yang menyatakan vaksin dari Sinovac itu halal. Lalu bagaimana reaksi para tenaga kesehatan (Nakes)?
Salah seorang dokter dari rumah sakit rujukan COVID-19 di Jakarta, AD mengaku tak ada persiapan khusus saat akan mendapatkan vaksin COVID-19. "Persiapan khusus tidak ada, tapi meskipun sudah ada vaksin, kita tetap harus melakukan langkah pencegahan 3M, karena vaksin bukanlah satu satunya cara pencegahan, tetap harus disertai dengan langkah pencegahan yang biasa kita lakukan," ujar dia saat dihubungi MNC Media, Selasa (12/1/2021). (Baca juga: DPR: Izin Edar BPOM Jadi Lampu Hijau Vaksinasi Covid-19 pada Rabu Pekan Ini)
Pria yang tak ingin disebutkan identitasnya itu memastikan siap menjadi penerima vaksin pada tahap awal. Menurut dia, vaksin COVID-19 yang diberikan kepada Nakes tersebut telah dipastikan lolos uji klinis.
"Selama vaksin sudah lulus uji clinical trial, saya sendiri siap saja menjadi salah satu penerima vaksin COVID-19 awal-awal. Namun jika belum jelas efektivitas dan keamanannya, saya ragu. Tapi, saya yakin pemerintah sudah memesan vaksin yang memang lolos uji clinical trial," jelasnya.
AD mengungkapkan bahwa dirinya bersama para Nakes lain belum mendapatkan informasi resmi kapan akan dilakukannya program vaksinasi COVID-19 kepada para Nakes Ibu Kota. "Katanya rumornya Januari atau Februari. Tapi sejauh ini belum ada pengumuman pasti," ucap dia.
Sementara itu, Nakes yang berprofesi perawat di rumah sakit rujukan COVID-19 Jakarta, DP mengaku masih mempertanyakan keefektifan vaksin Sinovac itu. Bahkan, dirinya telah mencari informasi vaksin buatan China itu melalui internet. (Baca juga: Menkes Pastikan Presiden Jokowi Divaksinasi COVID-19 Rabu Lusa)
"Aku ragu karena nggak tahu ini vaksin beneran udah bener apa belum uji cobanya. Aku belum dapet info publikasi keefektifannya kek gimana, aman kah? apakah vaksin yang dipake berisiko tinggi alergi kayakk berita-berita yang di UK," imbuhnya.
Meski demikian, DP mengatakan bahwa dirinya tak akan berani menolak jika diminta untuk melakukan vaksinasi COVID-19. "Mau gimana lagi, nggak bisa nolak juga kan. Serba salah," tutur dia.
Dia berharap pemerintah tak gegabah dalam melakukan vaksinasi COVID-19. Apalagi, kata dia, saat ini tingkat penularan kasus COVID-19 masih tinggi sehingga bila vaksin tidak efektif berdampak pada semakin banyaknya penularan kasus COVID-19.
"Intinya sih berharap pemerintah benar-benar ada kajiannya dulu aman, by riset ya bukan omongan doang, baru beneran dilaksanakan vaksinasinya," kata dia. (Baca juga: IDI Minta Nakes dan Masyarakat Tak Perlu Permasalahkan Vaksinasi Corona)
"Apalagi pasien semakin banyak, kapasitas tempat isolasi dinaikin. Jangan sampe vaksin ini malah bikin sakit Nakes aja," tambahnya.
Salah seorang dokter dari rumah sakit rujukan COVID-19 di Jakarta, AD mengaku tak ada persiapan khusus saat akan mendapatkan vaksin COVID-19. "Persiapan khusus tidak ada, tapi meskipun sudah ada vaksin, kita tetap harus melakukan langkah pencegahan 3M, karena vaksin bukanlah satu satunya cara pencegahan, tetap harus disertai dengan langkah pencegahan yang biasa kita lakukan," ujar dia saat dihubungi MNC Media, Selasa (12/1/2021). (Baca juga: DPR: Izin Edar BPOM Jadi Lampu Hijau Vaksinasi Covid-19 pada Rabu Pekan Ini)
Pria yang tak ingin disebutkan identitasnya itu memastikan siap menjadi penerima vaksin pada tahap awal. Menurut dia, vaksin COVID-19 yang diberikan kepada Nakes tersebut telah dipastikan lolos uji klinis.
"Selama vaksin sudah lulus uji clinical trial, saya sendiri siap saja menjadi salah satu penerima vaksin COVID-19 awal-awal. Namun jika belum jelas efektivitas dan keamanannya, saya ragu. Tapi, saya yakin pemerintah sudah memesan vaksin yang memang lolos uji clinical trial," jelasnya.
AD mengungkapkan bahwa dirinya bersama para Nakes lain belum mendapatkan informasi resmi kapan akan dilakukannya program vaksinasi COVID-19 kepada para Nakes Ibu Kota. "Katanya rumornya Januari atau Februari. Tapi sejauh ini belum ada pengumuman pasti," ucap dia.
Sementara itu, Nakes yang berprofesi perawat di rumah sakit rujukan COVID-19 Jakarta, DP mengaku masih mempertanyakan keefektifan vaksin Sinovac itu. Bahkan, dirinya telah mencari informasi vaksin buatan China itu melalui internet. (Baca juga: Menkes Pastikan Presiden Jokowi Divaksinasi COVID-19 Rabu Lusa)
"Aku ragu karena nggak tahu ini vaksin beneran udah bener apa belum uji cobanya. Aku belum dapet info publikasi keefektifannya kek gimana, aman kah? apakah vaksin yang dipake berisiko tinggi alergi kayakk berita-berita yang di UK," imbuhnya.
Meski demikian, DP mengatakan bahwa dirinya tak akan berani menolak jika diminta untuk melakukan vaksinasi COVID-19. "Mau gimana lagi, nggak bisa nolak juga kan. Serba salah," tutur dia.
Dia berharap pemerintah tak gegabah dalam melakukan vaksinasi COVID-19. Apalagi, kata dia, saat ini tingkat penularan kasus COVID-19 masih tinggi sehingga bila vaksin tidak efektif berdampak pada semakin banyaknya penularan kasus COVID-19.
"Intinya sih berharap pemerintah benar-benar ada kajiannya dulu aman, by riset ya bukan omongan doang, baru beneran dilaksanakan vaksinasinya," kata dia. (Baca juga: IDI Minta Nakes dan Masyarakat Tak Perlu Permasalahkan Vaksinasi Corona)
"Apalagi pasien semakin banyak, kapasitas tempat isolasi dinaikin. Jangan sampe vaksin ini malah bikin sakit Nakes aja," tambahnya.
(kri)
tulis komentar anda