4 Museum di Jakarta untuk Kenang Hari Pahlawan, Nomor 2 Dibangun Tahun 1701

Jum'at, 11 November 2022 - 15:13 WIB
loading...
4 Museum di Jakarta untuk Kenang Hari Pahlawan, Nomor 2 Dibangun Tahun 1701
Pengunjung mengamati salah satu diorama peristiwa G30S/PKI yang ada di Museum AH Nasution, Menteng, Jakarta, Sabtu (30/9/2017). Foto: Sutikno/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Jakarta menjadi pusat pemerintahan sejak masa penjajahan kolonial Belanda . Tak heran, banyak bangunan didirikan di masa itu untuk mendukung jalannya pemerintahan.

Hingga kini, sejumlah bangunan peninggalan penjajah tersebut masih dipertahankan keasliannya dan hanya mengalami renovasi kecil. Di antara bangunan bersejarah tersebut, ada yang dijadikan museum agar bisa diakses masyarakat umum.

Berikut museum untuk mengenang Hari Pahlawan di Jakarta:

1. Museum AH Nasution

Museum AH Nasution menjadi saksi bisu kekejaman Gerakan 30 September PKI (G30S PKI). Museum yang terletak di Jalan Teuku Umar No 40, Menteng, Jakarta Pusat, ini dulunya merupakan rumah Jenderal Abdul Haris Nasution yang menjadi lokasi penyerangan oleh para PKI.

Beberapa barang peninggalan AH Nasution masih tersimpan rapi. Perabotan rumah dan bentuk ruangan di rumah pun tetap dipertahankan.

Di kamar AH Nasution bahkan dapat kita saksikan lubang-lubang bekas tembakan peluru. Museum ini diresmikan pada 3 Desember 2008 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

2. Museum Fatahillah

Museum Sejarah Jakarta atau dikenal pula dengan Museum Fatahillah berada di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Dulunya, Museum Fatahillah merupakan balai kota Batavia milik Belanda yang dibangun pada tahun 1701 dan rampung pada tahun 1712.

4 Museum di Jakarta untuk Kenang Hari Pahlawan, Nomor 2 Dibangun Tahun 1701


Gedung balai kota Batavia ini memiliki beberapa bangunan lain yang digunakan sebagai ruang pengadilan, kantor, dan ruang bawah tanah yang digunakan sebagai penjara. Ruangan penjara pada bangunan ini sangat mengerikan karena tidak memiliki ventilasi dan kurangnya cahaya, sehingga banyak tahanan yang tewas sebelum akan diadili.

Kini Museum Fatahillah menjadi salah satu bangunan ikonik bersejarah di Indonesia.

3. Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Museum Perumusan Naskah Proklamasi dulunya merupakan rumah milik perwira tinggi Angkatan Laut Kekaisaran Jepang, Laksamana Maeda. Laksamana Maeda menjadi salah satu tokoh asing yang membantu masyarakat Indonesia untuk mencapai kemerdekaan.

Museum ini berlokasi di Jalan Imam Bonjol No 1, Menteng, Jakarta Pusat. Di rumah inilah para tokoh bangsa, seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Achmad Soebardjo, dan lainnya, merumuskan naskah proklamasi pada 16 Agustus 1945.

Keesokan harinya, proklamasi Indonesia dicetuskan. Pada tahun 1987, bangunan ini diresmikan menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi.

4. Museum Sumpah Pemuda

Museum Sumpah Pemuda adalah tempat dilaksanakannya Kongres Pemuda II yang menghasilkan rumusan Sumpah Pemuda. Bangunan ini merupakan tempat tinggal miliki Sie Kong Lian, pemuda keturunan Tionghoa.

Museum Sumpah Pemuda terletak di Jalan Kramat Raya No 106, Jakarta Pusat. Peristiwa Sumpah Pemuda berhasil menghilangkan perbedaan-perbedaan berdasarkan kedaerahan sehingga tercipta persatuan Indonesia. Museum Sumpah Pemuda diresmikan pada 3 April 1973.
(mhd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2313 seconds (0.1#10.140)