Mengenal Sejarah Masjid Cut Nyak Dien, Simbol Semangat Perjuangan Indonesia

JAKARTA - Masjid Cut Nyak Dien adalah salah satu masjid ikonik yang ada di Menteng, Jakarta Pusat. Lokasi masjid ini sangat berdekatan dengan Masjid Cut Meutia dan Stasiun Gondangdia. Masjid tersebut dibangun pada tahun 1984 dan dikelola oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Rupanya, Masjid Cut Nyak Dien menjadi lokasi favorit Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat melakukan shalat Jumat. Jika tidak shalat di Masjid Balai Kota, Anies pasti shalat di lantai 1 masjid tersebut.

Berdasarkan catatan Pemprov DKI Jakarta, sebelum dijadikan masjid, bangunan tersebut awalnya merupakan rumah milik Umar Husain yang merupakan saudagar asal Palembang.



Pihak pengelola sepakat memberi nama Cut Nyak Dien karena memang letaknya yang dekat dengan Masjid Cut Meutia. Masjid Cut Nyak Dien sudah mengalami renovasi sebanyak 3 kali. Namun, bangunan asli masjid selalu berusaha untuk dipertahankan.

Masjid yang mampu menampung hingga 200 jamaah itu menjadi simbol semangat perjuangan bangsa Indonesia. Seperti diketahui, nama masjid tersebut diambil dari seorang pahlawan perempuan asal Aceh, Cut Nyak Dien.

Ia lahir pada 1848 dan berperang guna mengusir penjajah Belanda dari tanah kelahirannya. Cut Nyak Dien dikenal sebagai sosok perempuan pemberani yang mampu membuat musuhnya kocar-kacir.

Meskipun ia tertangkap juga oleh Belanda dan diasingkan ke Sumedang hingga akhir hayatnya di tahun 1908. Kini masjid yang sempat direnovasi pada tahun lalu ini membuat jamaah lebih nyaman lagi dalam beribadah, dan dapat menjadi corong perjuangan umat islam.