Pemberdayaan Masjid Jadi Momentum Tingkatkan Kesejahteraan dan Hapus Kemiskinan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam rangka mendorong kemandirian masjid dan tingkatkan kesejahteraan para mustahik, Bank Syariah Indonesia (BSI) melalui BSI Maslahat meluncurkan Program Masjid BSI Masjid Empowerment. Peluncuran tersebut dilakukan di Masjid Al Ittihad, Cibubur .
Program Masjid BSI Empowerment akhirnya bisa diresmikan setelah menjalani tahapan pendampingan kepada para mustahik di Masjid Al-Ittihad karena telah memberikan dampak positif bagi masyarakat. “Kenapa baru di-launching sekarang, karena BSI punya prinsip harus kelihatan dulu barangnya, harus ada aktivitas dulu, makanya kita upayakan ketika di-launching itu memang program semuanya sudah terselenggara, pemberdayaan ekonomi adalah satu tujuan utamanya,” kata Direktur Education and Empowerment BSI Maslahat Muhammad Shobirin, Senin (9/9/2024).
Melalui program pemberdayaan ini, BSI bertujuan untuk memberantas dan menghilangkan kemiskinan. Dia berharap, siapa pun yang mendapat program pendampingan dan penerima manfaat bisa memberdayakan masyarakat dan memakmurkan masjid. “Harapan kita semua pemberdayaan itu mentransformasi mustahik menjadi Muzakki,” ujarnya.
Ketua Masjid Al-Ittihad Said Zulfadli mengatakan, program pemberdayaan yang diberikan BSI melalui BS Maslahat dituangkan dalam empat program, yakni digital marketing, usaha jasa teknisi AC, UMKM center, dan warung mikro. Keempat program ini telah berjalan dan mampu memberdayakan serta mendongkrak ekonomi masyarakat di sekitar masjid.
Program digital marketing sebanyak 10 orang dan telah diberdayakan untuk menunjang proyek-proyek multimedia, beasiswa secara komersial, serta membantu kegiatan kehumasan dan sosialisasi kegiatan masjid. “Untuk program usaha jasa teknisi AC kami yang memberdayakan mustahik atau masyarakat sekitar masjid melalui pendirian unit usaha jasa perbaikan dan memeliharaan peralatan pendingin,” katanya.
Sementara itu, program Al-Ittihad UMKM center dirancang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan memperkuat peran masjid dalam pembangunan komunitas. Masjid Al-Ittihad telah membina sebanyak 17 ibu-ibu untuk diberikan pelatihan dan pembinaan UMKM.
“Sementara itu, program warung mikro bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk meningkatkan usaha kecil. Sebanyak 7 warung mikro dapat berkembang. Kami berharaop program-program ini dapat menjangkau lebih banyak lagi masyarakat sekitar,” ucapnya.
Sementara itu, Ustaz Rendy Saputra mengatakan, masjid tidak hanya sebagai sarana untuk ibadah, melainkan menjadi tempat untuk berkumpul dan bersilaturahmi umat Islam. Dengan berbagai sumber dayanya masjid juga bisa menjadi tempat untuk menyejahterakan umat melalui berbagaio program yang bermanfaat.
“Secara potensi memang masjid menyediakan tiga hal, masjid menyediakan traffic, dia adalah market, tidak ada tempat yang didatangi lima kali sehari kecuali masjid, lalu yang kedua masjid ini adalah penuh sumber daya, bukan cuma uangnya saja tapi SDM-nya, kompetensinya, dan yang ketiga masjid punya keberkahan,” pungkasnya.
Program Masjid BSI Empowerment akhirnya bisa diresmikan setelah menjalani tahapan pendampingan kepada para mustahik di Masjid Al-Ittihad karena telah memberikan dampak positif bagi masyarakat. “Kenapa baru di-launching sekarang, karena BSI punya prinsip harus kelihatan dulu barangnya, harus ada aktivitas dulu, makanya kita upayakan ketika di-launching itu memang program semuanya sudah terselenggara, pemberdayaan ekonomi adalah satu tujuan utamanya,” kata Direktur Education and Empowerment BSI Maslahat Muhammad Shobirin, Senin (9/9/2024).
Melalui program pemberdayaan ini, BSI bertujuan untuk memberantas dan menghilangkan kemiskinan. Dia berharap, siapa pun yang mendapat program pendampingan dan penerima manfaat bisa memberdayakan masyarakat dan memakmurkan masjid. “Harapan kita semua pemberdayaan itu mentransformasi mustahik menjadi Muzakki,” ujarnya.
Ketua Masjid Al-Ittihad Said Zulfadli mengatakan, program pemberdayaan yang diberikan BSI melalui BS Maslahat dituangkan dalam empat program, yakni digital marketing, usaha jasa teknisi AC, UMKM center, dan warung mikro. Keempat program ini telah berjalan dan mampu memberdayakan serta mendongkrak ekonomi masyarakat di sekitar masjid.
Program digital marketing sebanyak 10 orang dan telah diberdayakan untuk menunjang proyek-proyek multimedia, beasiswa secara komersial, serta membantu kegiatan kehumasan dan sosialisasi kegiatan masjid. “Untuk program usaha jasa teknisi AC kami yang memberdayakan mustahik atau masyarakat sekitar masjid melalui pendirian unit usaha jasa perbaikan dan memeliharaan peralatan pendingin,” katanya.
Sementara itu, program Al-Ittihad UMKM center dirancang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan memperkuat peran masjid dalam pembangunan komunitas. Masjid Al-Ittihad telah membina sebanyak 17 ibu-ibu untuk diberikan pelatihan dan pembinaan UMKM.
“Sementara itu, program warung mikro bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk meningkatkan usaha kecil. Sebanyak 7 warung mikro dapat berkembang. Kami berharaop program-program ini dapat menjangkau lebih banyak lagi masyarakat sekitar,” ucapnya.
Sementara itu, Ustaz Rendy Saputra mengatakan, masjid tidak hanya sebagai sarana untuk ibadah, melainkan menjadi tempat untuk berkumpul dan bersilaturahmi umat Islam. Dengan berbagai sumber dayanya masjid juga bisa menjadi tempat untuk menyejahterakan umat melalui berbagaio program yang bermanfaat.
“Secara potensi memang masjid menyediakan tiga hal, masjid menyediakan traffic, dia adalah market, tidak ada tempat yang didatangi lima kali sehari kecuali masjid, lalu yang kedua masjid ini adalah penuh sumber daya, bukan cuma uangnya saja tapi SDM-nya, kompetensinya, dan yang ketiga masjid punya keberkahan,” pungkasnya.
(rca)