Banjir Rob di Kampung Japat, Barang Dagangan Hanyut dan Perabotan Rusak

Senin, 13 Desember 2021 - 16:39 WIB
loading...
A A A
"Kalau bisa jangan banjir rob lagi, karena dampaknya sangat membuat sulit warga," lanjut Maman.

Ketua FKDM Kelurahan Ancol Fanatagama (53) menyebutkan, rata-rata kerugian warga berkisar jutaan pasalnya seluruh perabotan rumah tangga dan elektronik rusak.

"Semua habis ya ada yang rusak tidak bisa dipakai ada juga yang harus diperbaiki. Mulai dari kasur, lemari, kulkas, mesin cuci, dan tentunya banyak barang yang hanyut karena terbawa banjir rob," ungkap Fanatagama.

Ia menyebutkan banjir rob terjadi dua kali, hari pertama yakni Sabtu 4 Desember 2021. Kemudian hari kedua pada Selasa 7 Desember 2021.

"Sabtu pagi banjir muncul sore surut. Kemudian warga berbenah. Selasa pagi rob kembali melanda, itu lebih tinggi dibandingkan hari Sabtu," jelas Fanatagama.

Pihak RW, kata dia, sudah menyampaikan banjir rob ini kepada warga perihal prediksi BMKG pada 18-21 Desember 2021 akan kembali terjadi banjir rob cukup besar.

"Harapannya semoga prediksi itu tidak sampai terjadi. Dengan kondisi sekarang saja warga sudah hidup susah. Kemarin itu bahkan ada yang ibu mau lahiran terjebak banjir rob harus dievakuasi dengan perahu karet dari Damkar dan pihak terkait lainnya," kata Fanatagama.

Wakil Ketua RW 08 Kelurahan Ancol, Tarmuji (72) menyebutkan, untuk mencegah banjir rob kembali terulang pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi dengan pihak Pelindo dan instansi terkait.

"Rencananya dam di pelabuhan Sunda Kelapa itu pada awal 2022 akan ditinggikan oleh pihak IPC. Khususnya yang ada di sisi Barat dan Utara dari pelabuhan yang berbatasan dengan Kampung Japat Kembang Jalan Lodan Dalam ini," jelas Tarmuji.

Ia menyebutkan ada 11 RT di RW08 Kelurahan Ancol dengan jumlah 960 Kepala Keluarga (KK) dan jumlah jiwa kurang lebih 3 ribu orang.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5252 seconds (0.1#10.140)