Banjir Rob di Kampung Japat, Barang Dagangan Hanyut dan Perabotan Rusak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Setelah sepekan diterjang banjir rob , warga Kampung Japat, RW08 Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara , masih berbenah. Sejumlah warga mencoba menyelamatkan barang dagangannya yang masih bisa diselamatkan.
"Ini ada sumpit dan tepung terigu kemaren terendam banjir rob saat hari Sabtu dan Selasa minggu lalu," ujar Sutijem (72), dengan suara lirih kepada MNC Portal di lokasi, Senin (13/12/2021).
Sutijem yang juga pedagang kelontongan ini menyebutkan, dirinya tidak menduga banjir rob menerpa kampungnya sejak pagi.
"Air langsung masuk ke dalam warung kelontong saya, semua barang dagangan yang ada di rak bawah langsung hanyut terbawa banjir rob," kata Sutijem.
Ia mengungkapkan banjir rob tersebut amat membuat warga Kampung Japat menderita. Pasalnya selain merusak perabotan dan menyebabkan kerugian materi, banjir tersebut juga membuat warga tidur tidak tenang.
"Takutnya sewaktu-waktu saat tidur banjir rob melanda lagi tiba-tiba. Tapi ya kita pasrah saja," tambah Sutijem.
Sementara itu, Maman (19) salah seorang pedagang mi di lokasi tersebut mengaku tidak bisa berjualan pascaditerjang banjir rob.
"Ini harus beli perabotan lagi mulai dari tabung gas, kompor, dan sejumlah mangkok yang hanyut saat banjir rob kemarin," kata Maman.
Ia berharap agar banjir tersebut tidak kembali terulang. Pasalnya akan membuat warga yang hidupnya serba pas-pasan akan semakin sulit untuk bertahan.
"Kalau bisa jangan banjir rob lagi, karena dampaknya sangat membuat sulit warga," lanjut Maman.
Ketua FKDM Kelurahan Ancol Fanatagama (53) menyebutkan, rata-rata kerugian warga berkisar jutaan pasalnya seluruh perabotan rumah tangga dan elektronik rusak.
"Semua habis ya ada yang rusak tidak bisa dipakai ada juga yang harus diperbaiki. Mulai dari kasur, lemari, kulkas, mesin cuci, dan tentunya banyak barang yang hanyut karena terbawa banjir rob," ungkap Fanatagama.
Ia menyebutkan banjir rob terjadi dua kali, hari pertama yakni Sabtu 4 Desember 2021. Kemudian hari kedua pada Selasa 7 Desember 2021.
"Sabtu pagi banjir muncul sore surut. Kemudian warga berbenah. Selasa pagi rob kembali melanda, itu lebih tinggi dibandingkan hari Sabtu," jelas Fanatagama.
Pihak RW, kata dia, sudah menyampaikan banjir rob ini kepada warga perihal prediksi BMKG pada 18-21 Desember 2021 akan kembali terjadi banjir rob cukup besar.
"Harapannya semoga prediksi itu tidak sampai terjadi. Dengan kondisi sekarang saja warga sudah hidup susah. Kemarin itu bahkan ada yang ibu mau lahiran terjebak banjir rob harus dievakuasi dengan perahu karet dari Damkar dan pihak terkait lainnya," kata Fanatagama.
Wakil Ketua RW 08 Kelurahan Ancol, Tarmuji (72) menyebutkan, untuk mencegah banjir rob kembali terulang pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi dengan pihak Pelindo dan instansi terkait.
"Rencananya dam di pelabuhan Sunda Kelapa itu pada awal 2022 akan ditinggikan oleh pihak IPC. Khususnya yang ada di sisi Barat dan Utara dari pelabuhan yang berbatasan dengan Kampung Japat Kembang Jalan Lodan Dalam ini," jelas Tarmuji.
Ia menyebutkan ada 11 RT di RW08 Kelurahan Ancol dengan jumlah 960 Kepala Keluarga (KK) dan jumlah jiwa kurang lebih 3 ribu orang.
"Ini ada sumpit dan tepung terigu kemaren terendam banjir rob saat hari Sabtu dan Selasa minggu lalu," ujar Sutijem (72), dengan suara lirih kepada MNC Portal di lokasi, Senin (13/12/2021).
Sutijem yang juga pedagang kelontongan ini menyebutkan, dirinya tidak menduga banjir rob menerpa kampungnya sejak pagi.
"Air langsung masuk ke dalam warung kelontong saya, semua barang dagangan yang ada di rak bawah langsung hanyut terbawa banjir rob," kata Sutijem.
Ia mengungkapkan banjir rob tersebut amat membuat warga Kampung Japat menderita. Pasalnya selain merusak perabotan dan menyebabkan kerugian materi, banjir tersebut juga membuat warga tidur tidak tenang.
"Takutnya sewaktu-waktu saat tidur banjir rob melanda lagi tiba-tiba. Tapi ya kita pasrah saja," tambah Sutijem.
Sementara itu, Maman (19) salah seorang pedagang mi di lokasi tersebut mengaku tidak bisa berjualan pascaditerjang banjir rob.
"Ini harus beli perabotan lagi mulai dari tabung gas, kompor, dan sejumlah mangkok yang hanyut saat banjir rob kemarin," kata Maman.
Ia berharap agar banjir tersebut tidak kembali terulang. Pasalnya akan membuat warga yang hidupnya serba pas-pasan akan semakin sulit untuk bertahan.
"Kalau bisa jangan banjir rob lagi, karena dampaknya sangat membuat sulit warga," lanjut Maman.
Ketua FKDM Kelurahan Ancol Fanatagama (53) menyebutkan, rata-rata kerugian warga berkisar jutaan pasalnya seluruh perabotan rumah tangga dan elektronik rusak.
"Semua habis ya ada yang rusak tidak bisa dipakai ada juga yang harus diperbaiki. Mulai dari kasur, lemari, kulkas, mesin cuci, dan tentunya banyak barang yang hanyut karena terbawa banjir rob," ungkap Fanatagama.
Ia menyebutkan banjir rob terjadi dua kali, hari pertama yakni Sabtu 4 Desember 2021. Kemudian hari kedua pada Selasa 7 Desember 2021.
"Sabtu pagi banjir muncul sore surut. Kemudian warga berbenah. Selasa pagi rob kembali melanda, itu lebih tinggi dibandingkan hari Sabtu," jelas Fanatagama.
Pihak RW, kata dia, sudah menyampaikan banjir rob ini kepada warga perihal prediksi BMKG pada 18-21 Desember 2021 akan kembali terjadi banjir rob cukup besar.
"Harapannya semoga prediksi itu tidak sampai terjadi. Dengan kondisi sekarang saja warga sudah hidup susah. Kemarin itu bahkan ada yang ibu mau lahiran terjebak banjir rob harus dievakuasi dengan perahu karet dari Damkar dan pihak terkait lainnya," kata Fanatagama.
Wakil Ketua RW 08 Kelurahan Ancol, Tarmuji (72) menyebutkan, untuk mencegah banjir rob kembali terulang pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi dengan pihak Pelindo dan instansi terkait.
"Rencananya dam di pelabuhan Sunda Kelapa itu pada awal 2022 akan ditinggikan oleh pihak IPC. Khususnya yang ada di sisi Barat dan Utara dari pelabuhan yang berbatasan dengan Kampung Japat Kembang Jalan Lodan Dalam ini," jelas Tarmuji.
Ia menyebutkan ada 11 RT di RW08 Kelurahan Ancol dengan jumlah 960 Kepala Keluarga (KK) dan jumlah jiwa kurang lebih 3 ribu orang.
(mhd)