20 Tunanetra di Jakut Dapat Pelatihan Program Pijar dari SPSL dan IPCC

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 13:11 WIB
loading...
20 Tunanetra di Jakut...
Sebanyak 20 tunanetra asal Jakarta Utara mendapatkan pelatihan dari SPSL dan IPCC melalui program Pijar (Pijat Netra Berdikari). Foto: Ist
A A A
JAKARTA - Sebanyak 20 tunanetra asal Jakarta Utara mendapatkan pelatihan dari PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) dan PT Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) melalui program Pijar (Pijat Netra Berdikari). Kegiatan ini merupakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Senior Vice President Sekretariat Perusahaan SPSL Kiki M Hikmat mengatakan, program Pijar merupakan bagian dari inisiatif TJSL Sahabat Inspiratif Pelindo yang bertujuan meningkatkan kapasitas penyandang disabilitas.

“Program Pijar adalah wujud nyata SPSL dalam mendorong pemberdayaan penyandang disabilitas, khususnya tunanetra. Program ini diharapkan memberikan dampak jangka panjang bagi peserta, tidak hanya dalam keterampilan dan penghasilan, tetapi juga dalam meningkatkan kemandirian dan menguatkan citra bahwa kaum disabilitas berdaya dalam masyarakat,” ujar Kiki, Jumat (18/10/2024).

Program Pijar mencakup sosialisasi, pelatihan pijat khusus, serta pemberian bantuan berupa sarana pendukung dan seragam. Kegiatan ini ditutup dengan pemberian sertifikasi pijat profesional oleh Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) sebagai bentuk dukungan konkret bagi kemandirian ekonomi para peserta.

Program ini juga selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), terutama poin pertama yaitu menghapus kemiskinan; poin kedelapan yakni pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi; serta poin kesepuluh yakni mengurangi ketimpangan.

Dedy (37), salah satu peserta mengatakan, Pijar bukan hanya memberi keterampilan, tetapi juga memberdayakan mereka. Dia mengaku dihargai karena diberdayakan oleh kegiatan ini.

“Dengan keterampilan ini, saya tidak lagi hanya mengandalkan bantuan orang lain, tetapi bisa mandiri dan percaya diri untuk memulai usaha sendiri,” ujarnya.

Peserta lainnya, Rahmat (35) menilai program tersebut membuka jalan baru baginya. Sebelumnya, dia merasa terbatas dalam pilihan karier, tetapi kini melihat masa depan lebih cerah.

“Dulu saya tidak tahu apa yang bisa saya lakukan untuk membantu keluarga. Adanya kegiatan ini, saya mendapatkan keterampilan yang menjadi salah satu ladang rezeki untuk keluarga. Semoga kegiatan ini berkah dan menjadi ladang jariyah untuk perusahaan,” katanya.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0858 seconds (0.1#10.140)