Kisah Anggota Jatanras Polda Metro Jaya Bisa Selamat dari Berondongan 11 Peluru Perampok

Minggu, 04 Juli 2021 - 21:06 WIB
loading...
A A A
Pria yang identik dengan rambut gondrong dan udeng (ikat kepala) itu menceritakan, di dekat pasar, tim Jatanras mencurigai mobil pelaku. Disusunlah skenario penyergapan. Polisi mengetahui pelaku di dalam mobil bersenjata api dan granat. Oleh para komandan, Jacklyn diingatkan untuk berhati-hati. Namun dalam pikirannya saat itu hanya satu, bagaimana caranya agar pelaku tertangkap.

Jacklyn menceritakan, dalam mobil terdapat empat orang pelaku. Tim Jatanras pun menyerbu. Jacklyn kebagian membuka pintu mobil dan merangsek ke dalem. Dia lantas mencekik sopir mobil. Namun di situ lah momen menegangkan terjadi. Saat dia masuk, tubuhnya disambut dengan berondongan tembakan. Di sisi lain dia juga melontarkan tembakan yang menewaskan pelaku. Jacklyn berlumuran darah. Sebelas peluru bersarang di tubuhnya.

“Yang di jantung 2 (dekat jantung), sini 1 (perut kiri), sini 2 (perut tengah),” kata Jacklyn sambil menunjukkan bagian perut. Total di area itu terdapat tujuh peluru. Satu peluru lagi di lengan kanan, dan tiga di lengan kiri, sehingga semuanya 11.

Saat ditanya Bamsoet apakah ketika itu dirinya sadar, Jacklyn mengiyakan. “Cuman kita istighfar aja. Cuman di situ ada suatu hal yang di luar nalar kita. Saat itu komandan juga nangis (dan bilang) ‘Jack jangan sampai (meninggal), harus kuat Jack’,” ucapnya.

“Nah, di situ ada yang bisikin (mendengar bisikan) sebuah Asmaul Husna yang Jack sama sekali belum pernah baca seumur hidup. Terus baca itu terus,” ucapnya.

Dia mengingat komandannya terus menguatkan. Namun dia membalas agar tidak perlu risau. Jacklyn meminta komandannya tidak khawatir karena optimistis dapat bertahan hidup. Keyakinannya ini juga didasari dalam situasi antara hidup dan mati itu dirinya masih dapat bicara lancar.

“Ngobrol lancar, baca syahadat lancar,” ucapnya.

Dalam video tersebut Bamsoet juga mengunggah momen ketika Jacklyn tergeletak di rumah sakit. Tubuhnya penuh perban. Jacklyn menyebut pada masa perawatan di rumah sakit itu lengan kirinya yang tertembus tiga peluru hendak diamputasi.

Namun dia menolak. Jacklyn terus berusaha kuat dan yakin tangan itu akan pulih. Kenyataannya lengannya memang dapat kembali difungsikan. Untuk mengingat momen bersejarah dalam hidupnya itu, tiga peluru yang bersarang di lengan kiri dibiarkan hingga saat ini alias tidak diambil.
(thm)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1404 seconds (0.1#10.140)