Heboh Spanduk Kreatif Ajak Pakai Masker, ‘Kena COVID-19 HP Dipegang Istri Dua Pekan’

BEKASI - Spanduk yang terbentang di RT 04 RW 13, Kelurahan Jatimelati, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, membuat heboh pengguna jalan maupun warga Bekasi. Sebab, dalam spanduk yang dibentangkan warga berisi pesan yang cukup kreatif dan jenaka tentang ajakan memakai masker untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Dalam spanduk itu tertulis, “Bayangkan Jika Anda Masuk ICU Karena COVID, Hp Anda akan dipegang Istri selama 14 hari, Ayo pakai Masker". Harapannya, agar warga tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. (Baca juga; Masker FFP3 Cegah Petugas Medis Tertular Virus dari Pasien COVID-19 )

Menurut seorang warga, Taufik (50), ide dari pembuatan spanduk unik ini hasil dari rembukan warga RT 04. Pesan dalam spanduk ditulis dengan narasi guyon, bahkan warganya sampai ada yang terkena komplain sama istrinya terkait isi tulisan spanduk itu. (Baca juga; Kasus COVID-19 pada Anak Meningkat, Perlukah si Kecil Pakai Masker Ganda? )

"Tiba-tiba semalem itu ada yang dikompalin sama istri kita, bapak itu beneran itu maksudnya gitu," katanya. Taufik berharap dengan adanya spanduk ini, warga yang tinggal di tempatnya maupun pengguna jalan yang melintas tetap mengedepankan prokes agar terhindar dari wabah Corona ini.

Ketua RT 04, Wiratna (53) menjelaskan, pembuatan spanduk unik ini bertujuan untuk mengajak masyarakat memakai masker dan tidak berkerumun. "Kita menekankan kepada masyarakat untuk pentingnya menggunakan masker, karena kalau sekedar imbauan belum tepat mengenai sasaran sepenuhnya," ucapnya.

Menurut dia, spanduk tersebut sudah terpasang sejak Selasa 22 Juni di lingkungan di RT 04 RW 13, Kelurahan Jati Melati, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi. Apalagi, spanduk ini juga sempat ditanyakan teman-teman warga yang berada di luar Kota Bekasi.

Wiratna percaya dengan isi pesan yang seperti ini, warga lebih memahami maksudnya dan bagi kaum adam yang berada dimanapun menjadi takut dan tetap mengedepankan protokol kesehatan. "Mungkin masyarakat takutnya kalau ada sanksi, kalau bagi yang baca sudah tahu maksudnya," tegasnya.