Viral Tawuran di Sentiong, Seorang Pelaku Bertubuh Penuh Tato Dibekuk Polisi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Polisi menangkap seorang pelaku tawuran di Kramat Pulo, Jalan Kramat, Gang Mesjid dan JalanKramat Sentiong, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat , pada Senin 28 Juni 2021 dini hari. Pelaku berinisial BT, (41), yang memiliki tato disekujur tubuh ditangkap petugas Polsek Metro Senen.
"Satu orang telah diamankan inisial BT, (41), warga Kramat Sentiong," kata Kapolsek Senen Ari Susanto kepada SINDOnews, Selasa (29/6/2021). (Baca juga; Tawuran di Masa PPKM Mikro, Bom Molotov Beterbangan di Sentiong )
Berdasarkan keterangan saksi-saksi sekitar pukul 01.50 WIB, saat lintasan rel kereta api Sentiong sedang sepi, tiba-tiba datang sekelompok orang dari wilayah Johar Baru melempar molotov, botol, dan batu ke arah lintasan rel kereta api.
"Kemudian saling ejek antara anak wilayah Johar Baru dan anak wilayah Kramat sehingga terjadi tawuran," tegasnya. Pihaknya terus mencari para pelaku tawuran yang belum tertangkap.
Sebelumnya diberitakan, saat kenaikan angka COVID-19 DKI melonjak, malah terjadi tawuran warga di sekitar Stasiun Sentiong, Senen, Jakarta Pusat. (Baca juga; Kerap Jadi Lokasi Tawuran, Jembatan Kota Paris Diubah Jadi Taman )
Aksi brutal tersebut selain mengancam warga, juga dikhawatirkan makin menambah parah penularan COVID-19 dari kerumunan itu. Apalagi saat ini DKI Jakarta masih dalam masa PPKM Mikro. Berdasarkan informasi dari akun Instagram@merekamjakarta, disebutkan bentrokan terjadi pada Senin (28/6/2021) sekitar pukul 01.30 WIB.
Tampak sejumlah orang membawa senjata tajam. Aksi saling lempar batu terjadi. Bahkan, menurut warga, bom molotov pun beterbangan. Tawuran akhirnya bubar setelah polisi menembakkan gas air mata. Belum diketahui penyebab tawuran tersebut.
Sementara itu, warga sekitar mengakui tawuran itu sering terjadi beberapa waktu belakangan. "Sudah tiga malam ini tawuran terjadi tiga kali berturut-berturut. Kalau tadi mulai sekitar jam setengah dua (01.30 WIB) dini hari," kata warga di lokasi.
Meskipun saat ada polisi mereka bubar, ketika aparat tak di tempat tawuran makin menjadi-jadi. "Saya sangat terganggu, apalagi tadi sudah pakai bom molotov. Mereka juga saling lempar batu, botol, sama ada yang bawa senjata tajam, takutnya ada warga yang kena (korban). Itu ada yang rumahnya di pinggir jalan kena lemparan juga," lanjutnya.
Lihat Juga: RK Bakal Pindahkan Balai Kota, Pramono: Balai Kota Jakarta Tetap di Medan Merdeka Selatan
"Satu orang telah diamankan inisial BT, (41), warga Kramat Sentiong," kata Kapolsek Senen Ari Susanto kepada SINDOnews, Selasa (29/6/2021). (Baca juga; Tawuran di Masa PPKM Mikro, Bom Molotov Beterbangan di Sentiong )
Berdasarkan keterangan saksi-saksi sekitar pukul 01.50 WIB, saat lintasan rel kereta api Sentiong sedang sepi, tiba-tiba datang sekelompok orang dari wilayah Johar Baru melempar molotov, botol, dan batu ke arah lintasan rel kereta api.
"Kemudian saling ejek antara anak wilayah Johar Baru dan anak wilayah Kramat sehingga terjadi tawuran," tegasnya. Pihaknya terus mencari para pelaku tawuran yang belum tertangkap.
Sebelumnya diberitakan, saat kenaikan angka COVID-19 DKI melonjak, malah terjadi tawuran warga di sekitar Stasiun Sentiong, Senen, Jakarta Pusat. (Baca juga; Kerap Jadi Lokasi Tawuran, Jembatan Kota Paris Diubah Jadi Taman )
Aksi brutal tersebut selain mengancam warga, juga dikhawatirkan makin menambah parah penularan COVID-19 dari kerumunan itu. Apalagi saat ini DKI Jakarta masih dalam masa PPKM Mikro. Berdasarkan informasi dari akun Instagram@merekamjakarta, disebutkan bentrokan terjadi pada Senin (28/6/2021) sekitar pukul 01.30 WIB.
Tampak sejumlah orang membawa senjata tajam. Aksi saling lempar batu terjadi. Bahkan, menurut warga, bom molotov pun beterbangan. Tawuran akhirnya bubar setelah polisi menembakkan gas air mata. Belum diketahui penyebab tawuran tersebut.
Sementara itu, warga sekitar mengakui tawuran itu sering terjadi beberapa waktu belakangan. "Sudah tiga malam ini tawuran terjadi tiga kali berturut-berturut. Kalau tadi mulai sekitar jam setengah dua (01.30 WIB) dini hari," kata warga di lokasi.
Meskipun saat ada polisi mereka bubar, ketika aparat tak di tempat tawuran makin menjadi-jadi. "Saya sangat terganggu, apalagi tadi sudah pakai bom molotov. Mereka juga saling lempar batu, botol, sama ada yang bawa senjata tajam, takutnya ada warga yang kena (korban). Itu ada yang rumahnya di pinggir jalan kena lemparan juga," lanjutnya.
Lihat Juga: RK Bakal Pindahkan Balai Kota, Pramono: Balai Kota Jakarta Tetap di Medan Merdeka Selatan
(wib)