Perbaikan Jembatan Reyot Kali Sekretaris Diterget Rampung Sebulan

Selasa, 15 Juni 2021 - 09:39 WIB
loading...
Perbaikan Jembatan Reyot Kali Sekretaris Diterget Rampung Sebulan
Pemkot Jakbar hingga kini masih memperbaiki jembatan Kali Sekretaris, Rawa Timur, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.Foto/MPI/Dok
A A A
JAKARTA - Pemkot Jakbar hingga kini masih memperbaiki jembatan Kali Sekretaris, Rawa Timur, Kebon Jeruk, Jakarta Barat . Pengerjaan dilakukan Suku Dinas (Sudin) Bina Marga Jakarta Barat (Jakbar) dengan target waktu satu bulan.

Diketahui, jembatan yang terbuat dari bambu dan kayu itu mengalami keadaan reyot, meski sudah pernah direnovasi pada 2018 lalu. "Lagi pemasangan," ungkap Kepala Seksi Jalan, Jembatan dan Kelengkapan Jalan Sudin Bina Marga Jakbar Benny Situmorang saat dihubungi wartawan, Selasa (15/6/2021).

Benny mengatakan, pihaknya hanya menambahkan material beton untuk memperkuat pondasi jembatan. Selain itu, juga memasang penyangga di sisi jembatan dan fasilitas penerangan.

"Paling cepat satu bulanan ini karena yang ngerjain kan bukan vendor. Yang penting aman dan nyaman pejalan kaki itu jadi semaksimal mungkin," pungkasnya.

Sebelumnya, Wali kota Jakarta Barat Uus Kuswanto telah menginstruksikan untuk melakukan peninjauan ke jembatan reyot Kali sekretaris, Rawa Timur, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Kamis (10/6/2021).

"Sudah dilakukan langkah-langlah oleh Sudin Bina Marga Jakbar, termasuk pak camat juga saya perintahkan untuk melihat. Sebenarnya jembatannya ada. Hanya warga ingin cepat akses dari satu kampung ke lain," kata Uus usai meninjau proses vaksinasi UMKM di Plaza Slipi Jaya, Jakarta Barat, Jumat (11/6/2021).

Warga Pernah Jatuh

Sebelumnya, jembatan reyot kali sekretaris sempat viral di pemberitaan. Sebab, jembatan yang berada di balik apartemen megah itu kondisinya sangat mengkhawatirkan. Betapa tidak, jembatan itu tidak mempunyai pengangan di sisi jembatan. Bahkan, kawat dan pakunya sudah mulai mengarat. Warga setempat hanya mengakalinya dengan seikat tali rafia.

Sudah 10 tahun warga di sana berdamai dengan keadaan ini, Meski sempat direnovasi pada pertengahan 2018 lalu, namun keadaan jembatan yang terbuat dari bambu itu masih mengkhawatirkan. Saat malam hari, jembatan setinggi kurang lebih tiga meter dari permukaan air kali ini tidak memiliki fasilitas penerangan. Tak kurang dari tiga korban pernah jatuh. Bahkan, pernah terjadi ibu hamil yang terjeblos kakinya saat melewati jembatan itu.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1388 seconds (0.1#10.140)