Pelatihan Pramuka untuk Perdamaian-Duta Pencegahan Ekstremisme Kekerasan

Minggu, 25 April 2021 - 08:38 WIB
loading...
Pelatihan Pramuka untuk Perdamaian-Duta Pencegahan Ekstremisme Kekerasan
Universitas Indonesia (UI) bekerjasama dengan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DKI Jakarta menyelenggarakan pelatihan pencegahan ekstremisme kekerasan bagi para Pramuka dari enam kota dan kabupaten di seluruh Jakarta. Foto: Ist
A A A
JAKARTA - Tim Pengabdian Masyarakat Program Studi Kajian Terorisme Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia di bawah pimpinan Muhamad Syauqillah bekerjasama dengan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DKI Jakarta menyelenggarakan pelatihan pencegahan ekstremisme kekerasan bagi para Pramuka dari enam kota dan kabupaten di seluruh Jakarta.

Pelatihan tersebut merupakan upaya Universitas Indonesia dan Pramuka Jakarta dalam menjawab tantangan kebangsaan berupa ancaman ekstremisme berbasis kekerasan. Termasuk juga menjadi uji coba pilot project sebagaimana model-model pelatihan yang tercantum dalam Rencana Aksi Nasional Pencegahan Ekstremisme (RAN PE).
Baca juga: Investasi Pemimpin Masa Depan, Ridwan Kamil: Pramuka Tumbuhkan Kepemimpinan Pemuda Jabar

Pelatihan yang diikuti 36 orang perwakilan dari enam kota dan kabupaten di Jakarta tersebut disusun menyusul berbagai aksi terorisme yang terjadi pada tahun 2020 dan 2021 serta pergeseran dan peningkatan aktivitas penyebaran narasi kelompok teror di dunia maya.

Untuk merespons peningkatan aktivitas kelompok teror pasca pandemi Covid-19 di dunia maya tersebut, maka pelatihan pencegahan ekstremisme berfokus pada peranan para Pramuka di lingkungannya masing-masing serta di dunia maya. Salah satunya dengan membekali Pramuka dalam menghadapi penyebaran informasi hoaks dan memberikan perspektif berpikir kritis dalam aktivitas dunia maya yang rentan terpapar informasi serta narasi ekstremisme.
Baca juga: Kreatif, Mahasiswa Universitas Indonesia Berbagi Ilmu Sejarah Melalui TikTok

Gerakan Pramuka sebagai partner kerja sama ini dinilai strategis sebagai penggerak pencegahan ekstremisme di kalangan generasi muda. Hal ini krusial mengingat catatan berbagai penelitian yang menunjukkan generasi muda sebagai target utama perekrutan kelompok teror. Gerakan Pramuka yang memiliki cakupan hingga ke sekolah-sekolah dapat menjadi penggerak dan pelopor membangun kohesi sosial, toleransi, dan memupuk ketahanan terhadap ancaman narasi ekstremisme berbasis kekerasan.

Sebagai awalan kerja sama pelatihan ini direncanakan untuk dapat dilanjutkan secara terstruktur. Di antaranya dengan membuka kerja sama pelatihan bagi sumber daya pembina yang secara langsung berinteraksi dengan peserta didik di satuan-satuan pendidikan. Dengan harapan program pelatihan ini dapat menjadi penguat ketahanan masyarakat dalam menghadapi ancaman ekstremisme kekerasan yang terus menerus berkembang.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1147 seconds (0.1#10.140)