Merugi Rp150 Miliar, Ini Kronologis Raibnya Sertifikat Rumah Milik Ibu Dino Patti Djalal

Kamis, 11 Februari 2021 - 10:51 WIB
loading...
Merugi Rp150 Miliar, Ini Kronologis Raibnya Sertifikat Rumah Milik Ibu Dino Patti Djalal
Penasihat Kemenparekraf yang juga eks Juru Bicara Presiden di era SBY, Dino Patti Djalal. Foto: SINDOnews/Dok
A A A
JAKARTA - Ibunda dari penasihat Kemenparekraf yang juga eks Juru Bicara Presiden di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Dino Patti Djalal, menjadi korban penipuan komplotan mafia tanah . Sertifikat tanah dan bangunan miliknya berubah menjadi nama orang lain.



Mantan Wakil Menteri Luar Negeri ini menjelaskan, orang tuanya memiliki lima bidang tanah dan bangunan yang tersebar di beberapa lokasi, yakni di Kemang, Cilandak, Cilacap, dan Pondok Indah. Saat itu, masing-masing tanah dan bangunan ditawar oleh beberapa pembeli. Mereka lalu mendatangi kediaman orang tuanya.

Sebagai modus, komplotan mafia tanah lalu menyetorkan uang muka untuk menyakinkan orang tuanya. Dino menyebut, salah satu rumah ada yang dijual berharga Rp20 miliar dan komplotan pelaku memberikan uang muka sebesar Rp2 miliar. "Mereka deposit Rp2 miliar untuk meyakinkan ibu saya," ujar Dino, Kamis (11/2/2021).



Komplotan mafia tanah kemudian meminjam sertifikat setelah orang tuanya menerima deposit. Dalihnya adalah melakukan pengecekan ke notaris. Tapi kenyataan, digadaikan atau dipalsukan.

"Sertifikat mereka pinjam, mereka minta dicek ke notaris mereka, habis itu sudah, goodbye. Kalau enggak gadaikan ke bank, koperasi, atau enggak mereka jual ke orang lain. Alih nama dahulu kemudian dijual ke orang lain dengan harga murah," bebernya.

Akibat kejadian ini, Dino mengaku orangtua menanggung kerugian hingga mencapai Rp150 miliar. Untuk itu, Dino berharap kepolisian bisa membongkar mafia tanah sampai ke dalangnya.

Ia yakin polisi tidak kesulitan dalam mengungkap aktor utama mafia tanah itu. Apalagi salah satu dalangnya yakni Tofan, telah dijebloskan ke bui.

"Polisi tinggal nanya saja, tidak susah. Kenapa tidak susah? Tofan sudah ketangkap. Tiga orang yang melakukan hal yang sama juga sudah tertangkap dan ditahan. Artinya polisi tinggal tanya kamu yang nyuruh siapa, atau lihat isi handphone, kan tidak susah," tukasnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3163 seconds (0.1#10.140)