Sediakan Jalur Sepeda, Komunitas Bike to Work Apresiasi Pemprov DKI

Jum'at, 18 Desember 2020 - 06:01 WIB
loading...
Sediakan Jalur Sepeda, Komunitas Bike to Work Apresiasi Pemprov DKI
Ketua Bike to Work (B2W) Poetoet Soedarjanto memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta khususnya Dinas Perhubungan yang telah komitmen menyediakan jalur sepeda. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua Bike to Work (B2W) Poetoet Soedarjanto memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta khususnya Dinas Perhubungan yang telah komitmen menyediakan jalur sepeda. Penantian panjang sejak 2009 lalu, menurut Poetoet baru terwujud tiga tahun ke belakang.

"Sebenarnya kami sudah menunggu sejak 2009 ketika UU Lalu Lintas Nomor 22 Tahun 2009 yang dirilis pada Desember 2009, saya melihat hal positif di DKI tiga tahun terakhir betul-betul menjadi momentum bagi kami sepeda sebagai alat transportasi kita mulai 2018 diskusi intens, di 2022 punya target 200 km menuju 500 km. ini sesatu yang harus kami syukuri dan apresiasi untuk Pemprov DKI dan Dishub DKI dalam hal ini," kata Poetoet dalam JDCN Forum 2020, Kamis (17/12/2020). (Baca juga: Hadiah Tahun Baru 2021, Warga Jakarta Bakal Punya Jalur Sepeda Permanen di Kawasan Sudirman)

Poetoet menambahkan, transportasi hijau seperti sepeda, jalan kaki dan angkutan umum sudah seharusnya dikelola dengan baik. Dishub DKI telah mendorong pengelola gedung perkantoran menyediakan fasilitas bagi pesepeda. "Kami sudah lihat proses itu tiga tahun terakhir. Kebetulan juga tadi disinggung untuk mewudukan transportasi hijau butuh kerja sama semua pihak. Kalau mau jujur, sekarang banyak gedung perkantoran yang sudah mulai memberikan fasilitas-fasilitas bagi pengguna sepeda yang mampir di gedung tersebut entah untuk bekerja, rapat atau kegiatan lainnya," tambahnya. (Baca juga: Jakarta Harus Menambah Jangkauan Transportasi Umum dan Jalur Sepeda)

Dalam kesempatan itu, Poetoet turut menceritakan pengalamannya beberapa tahun lalu saat pesepeda masih dipandang sebelah mata. Pusat perbelanjaan maupun gedung perkantoran belum ramah terhadap moda transportasi ramah lingkungan tersebut. "Saya pernah ke salah satu pusat perbelanjaan bawa sepeda lipat saat saya mau bawa ke dalam tidak boleh. Bahkan saya mau parkir oleh pengelolanya tidak diperbolehkan. Oleh karena itu saat ini ya jauh lebih baik. Meskipun kalau diukur dengan nilai masih jauh dari harapan, tapi kami berterima kasih prosesnya naik terus," terangnya.

Poetoet juga menilai moda transportasi umum saat ini juga lebih ramah terhadap pesepeda. Sehingga bagi pesepeda di kawasan penyanggah mudah mengakses dan melanjutkan perjalanan disambung sepeda. "Kami akui angkutan umum sekarang lebih beda kami menggunakan sepeda lipat dapat kami mix menggunakan MRT, LRT, KRL, dan Transjakarta juga bisa sangat membantu ya. Ini kan memudahkan teman-teman pesepeda sehingga tidak perlu gowes penuh dari rumah ke tujuan karena terlalu capek. Sekarang dengan mudah kita membawa sepeda lipat kita masukan ke moda-moda transportasi umum tadi dan juga adanya difasilitas JR Conexxion memudahkan kami yang tinggal didaerah penyanggah lebih mudah untuk menuju tempat tujuan. Pengembangannya luar biasa. Mohon ini tidak berhenti sampai di sini. Kalau dinilai ya masih jauh. Prosesnya yang sangat kami hargai," tutupnya.

(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2629 seconds (0.1#10.140)