Benahi Kemacetan, Pemkot Depok Benahi APIL Dilengkapi CCTV

Kamis, 07 Maret 2019 - 18:13 WIB
Benahi Kemacetan, Pemkot Depok Benahi APIL Dilengkapi CCTV
Benahi Kemacetan, Pemkot Depok Benahi APIL Dilengkapi CCTV
A A A
DEPOK - Pemantauan arus lalu lintas di Kota Depok akan dilakukan menggunakan teknologi canggih. Saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Depok sedang melakukan pembenahan terhadap sarana dan prasarana penunjang lalu lintas, salah satunya Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APIL) yang dilengkapi CCTV.

Kepala Dinas Dinas Perhubungan Kota Depok, Dadang Wihana, menuturkan, APIL akan terkoneksi dengan sistem Area Traffic Control System (ATCS) yang memantau arus lalu lintas. "Jadi, ketika terpantau dalam ATCS (yang terhubung dengan APIL) ada antrean panjang, maka akan segera diupayakan mengubah waktu traffic light itu. Misalkan hijaunya ditambah atau dikurangi, itu bisa dilakukan lewat sistem," ujarnya, Kamis (7/3/2019).

Dadang menyebutkan, saat ini terdapat sekitar 13 APIL dan CCTV yang terpasang di seluruh simpangan Depok. Misalnya di Pal, Simpang Depok, Al Huda, Tugu Jam, Juanda Margonda, Tol Juanda, Cijago, Beji, GDC, Kodim, Sengon, dan Bojong Sari. "Hanya satu yang rusak, itu di simpang M Yasin dan kini sedang dalam tahap perbaikan. Itu disebabkan oleh beberapa faktor, seperti intensitas hujan dan petir," bebernya.

Dadang menyebut, dengan adanya CCTV memudahkan Dinas Perhubungan untuk memantau kemacetan arus lalu lintas di Kota Depok. Utamanya di pagi hari ketika kondisi jalan sedang dalam traffic tinggi. "Ya sangat mudah untuk memantau kemacetan dengan ini," ucapnya.

Mengenai kemacetan yang sering terjadi di Depok, kata dia, perlu peran serta masyarakat untuk mengatasinya. Misalnya, memperhatikan waktu bepergian. Pantauan pihaknya selama dua hari ini, ruas Jalan Margonda Depok selalu padat baik saat pagi hari maupun Sabtu dan Minggu.

"Di sini sangat terlihat harus ada perubahan kultur dari masyarakat, beberapa ruas jalan terlihat crowded (ramai) pada pagi hari. Ini karena setelah hujan reda pola pergerakan kendaraan baik mobil maupun motor bergerak ke arah dan ruas jalan yang sama, otomatis volume kendaraan tidak sebanding dengan kapasitas jalan," jelasnya.

Dia menyarankan jika waktu pergi masyarakat bisa diatur maka kemacetan bisa teratasi. "Sehingga disarankan perlu ada perubahan pada waktu perjalanan masyarakat," ungkapnya.

Waktu rawan kemacetan juga dipastikan terjadi pada Minggu pertama dan akhir Bulan. Ada beberapa titik rawan kemacetan seperti ruas Jalan Margonda Raya, Tole Iskandar, Dewi Sartika, Sawangan, Simpang Depok, Simpang Juanda, dan Simpang Sengon. "Kenapa begitu, karena pada awal bulan merupakan waktunya gajian pegawai swasta, dan diakhir bulan itu gajian ASN. Sehingga banyak yang mendatangi tempat perbelanjaan. Jadi penyebab kemacetan sangat banyak di samping keterbatasan infrastruktur, juga dipengaruhi perilaku pengguna," paparnya.

Kasat Lantas Polresta Depok Kompol Sutomo menambahkan, pihaknya selalu menurunkan personel setiap pagi dan sore hari. Personel disebar di sejumlah titik rawan macet. "Mulai dari jam 06.00 WIB pagi sudah kita sebar petugas untuk mengatur lalin. Intinya bagaimana kami bisa mengurai kemacetan di jam sibuk," katanya.

Salah satu titik macet yang sering terjadi adalah Margonda dan jembatan layang Universitas Indonesia (UI). Di titik tersebut bahkan ditambah personel untuk mengatur arus lalu lintas. "Ada pertebalan anggota di beberapa titik yang memang cukup padat," pungkasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5835 seconds (0.1#10.140)