Jumat Barokah di Gang 50 Pejaten Barat, Bacaleg Perindo Alva Ruslina Dengarkan Curhatan Belasan Emak-emak

JAKARTA - Bacaleg Partai Perindo DRPD Provinsi Dapil 8 Jakarta, Alva Ruslina, bersilaturahmi dengan warga Gang 50, RT 05/RW 08, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (6/10/2023). Bertemu Alva, emak-emak sekitar langsung curhat terkait persoalan yang mereka hadapi.

"Alhamdulillah ibu-ibu di sini sudah curhat sama saya, dan saya sudah dengarkan. Mereka sudah seperti saudara kita sendiri, terutama saya bacaleg DPRD DKI sehingga saya mendengar langsung dari masyarakat apa keluhan mereka selama ini," ujar Alva usai mendengarkan berbagai curhatan puluhan emak-emak.



Wakil Ketua DPW RPA Partai Perindo itu mengatakan, kedatangannya ke Gang 50 untuk melaksanakan kegiatan rutin, yakni Jumat Barokah. Namun, mengingat antusiasnya warga tentang KTA Berasuransi dari Partai Perindo, dia pun sekaligus menyosialisasikan dan memberikan KTA Berasuransi kepada warga setempat, khususnya ibu-ibu.



"Kegiatan Jumat Barokah saya selalu lakukan setiap Jumat, itu amanah dari ibu saya yang baru meninggal, sehingga saya barengi saja. Jadi sambil Jumat Barokah saya juga sambil bagikan KTA Berasuransi, karena sama-sama bermanfaat untuk warga. Alhamdulillah semua ibu-ibu di sini antusias karena sangat membantu mereka semua," tuturnya.

Dia menerangkan, KTA Berasuransi merupakan program dari Partai Perindo, partai yang dikenal sebagai partai modern yang peduli rakyat kecil, gigih berjuang untuk penciptaan lapangan kerja dan Indonesia sejahtera. KTA itu bisa mengcover masyarakat saat terlibat kecelakaan hingga berisi santunan kematian.



Dalam kegiatan Jumat Barokah, Alva Ruslina biasanya membagikan makanan siap saji kepada warga. Namun kali ini berbeda lantaran ibu-ibu di Gang 50 itu meminta agar diberikan minyak goreng. Alhasil, Alva pun membagikan puluhan minyak goreng kemasan kepada ibu-ibu sekitar.


Dia bersyukur lantaran ibu-ibu di Gang 50 antusias atas silaturahmi yang dilakukannya itu. Ibu-ibu sekitar bersikap terbuka padanya dan bisa langsung akrab hingga mencurahkan keluh-kesah hatinya.

"Kita kan sesama perempuan yah, jadi lebih bisa merasakan apa yang mereka rasakan. Terutama untuk pendidikan anak-anak mereka. Saya juga prihatin masih ada anak-anak di DKI yang seharusnya sekolah dia malah jual tisu, jualan lainnya. Seharusnya kan anak-anak itu bermain dan bersekolah," katanya.