Uang Study Tour Rp474 Juta Dibawa Kabur, SMPN 10 Tangerang Lapor Polisi

TANGERANG - SMPN 10 Kota Tangerang melaporkan kasus dugaan penipuan dan penggelapan uang study tour murid oleh agen travel ke polisi. Agen travel bernama Aripudin dilaporkan ke Polres Tangerang Kota karena membawa kabur uang sebesar Rp474 juta.

Kuasa hukum SMPN 10 Kota Tangerang, Nur Mawardi mengatakan, pihaknya telah melaporkan kasus tersebut ke Polres Tangerang Kota. Pekan depan, informasi yang didapatnya, penyidik akan memeriksa saksi-saksi.

"Pekan depan Kepala SMPN 10 Kota Tangerang, Iis Permasih selaku pelapor akan diminta keterangan," katanya kepada MNC Portal Indonesia, Rabu, (27/6/2023).

Nur menuturkan, pihaknya telah melengkapi semua berkas yang dibutuhkan untuk laporan tersebut. Mulai dari bukti seperti kuitansi dan transfer rekening atas nama serta tanda tangan Aripudin.

"Total kerugian atas penipuan ini mencapai Rp474.500.00," tuturnya.


Uang tersebut, lanjut dia, berasal dari 328 murid yang telah membayar study tour. Per murid membayar biaya sebesar Rp1,5 juta untuk study tour ke Yogyakarta.

Menurut dia, SMPN 10 Kota Tangerang pernah bekerja sama dengan Aripudin yang bekerja di agen travel berinisial CAW pada 2017 silam. Pada tahun ini kembali menjalin kerja sama, namun uang milik anak-anak dibawa kabur.

"Kita sudah menyambangi rumah Aripudin di Paku Jaya, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, hasilnya nihil. Di sana hanya ada istri dan tiga orang anaknya," ujarnya.

Tak hanya SMPN 10, Nur mengungkapkan, Aripudin diduga juga membawa kabur uang study tour tiga sekolah lainnya. Namun, ketiga sekolah tersebut enggan membuat laporan kepada kepolisin.

Sementara, Kepala SMPN 10 Kota Tangerang, Iis Permasih mengaku telah mengembalikan uang study tour yang dibawa kabur oleh Aripudin kepada para wali murid.

"Uang sudah dikembalikan secara penuh ke orang tua murid. Pakai dana talangan, guru-guru patungan. Ini bukan pengembalian ini mah nalangin," ucapnya.