Terungkap! Pembacok Siswa SMK di Simpang Pomad Sempat Minta Bantuan Dukun

Jum'at, 12 Mei 2023 - 19:26 WIB
loading...
Terungkap! Pembacok Siswa SMK di Simpang Pomad Sempat Minta Bantuan Dukun
Pelaku utama pembacokan siswa SMK di Simpang Pomad, ASR alias Tukul sempat minta bantuan dukun agar tidak tertangkap polisi. Sebab, dia sedang menjadi buronan polisi. Foto: MPI/Putra Ramadhani
A A A
BOGOR - Tersangka kasus pembacokan siswa SMK di Simpang Pomad , Kota Bogor, berinisial ASR alias Tukul sempat pergi ke dukun di Cianjur. Tujuannya agar tidak tertangkap polisi.

Hal itu dikatakan oleh Kasatreskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila usai konferensi pers di Mapolresta Bogor Kota, Jumat (12/5/2023).

"Jadi di Cianjur itu ada guru spiritualnya, jadi kalau mereka mau tarung mereka ngisi, nah ngisinya di situ. Sekali ngecas Rp50.000, kalau mau tarung lagi ngecas lagi," kata Rizka kepada wartawan.

Dukun tersebut diyakini tersangka dan rekan-rekannya dapat memberikan ilmu kebal. Sehingga, ketika tersangka tersandung kasus ini sempat mendatangi sang guru meminta petunjuk agar tidak tertangkap.



"Ini sudah beberapa kali ditemui yang merupakan ini turunan dari informasi-informasi seniornya seperti itu. Sebenarnya menurut keyakinan mereka itu ada tempat orang pintar yang memang rujukannya itu kalau mereka mau tawuran. Dia ke sana meminta bantuan agar tidak tertangkap," bebernya.

Dari wilayah Cianjur, tersangka langsung bertolak ke wilayah Yogyakarta. Tersangka pun memilih untuk menetap di wilayah tersebut karena dinilai biaya hidup yang murah sembari bekerja di warung mi.

"Warung itu tahunya, dia (Tukul) sudah berganti nama menjadi Dian dan enggak ada yang tau ASR itu siapa. Awalnya kan dia pengamen, karena kan hasilnya juga berat dia mencoba melamar pekerjaan. Lebih milih di sana karena biaya hidup lebih murah," paparnya.

Selain itu, tersangka juga diketahui menggelapkan uang milik rekan-rekannya sebesar Rp1 juta. Uang itu sedianya untuk membayar pembuatan baju kelompok tersangka tetapi tidak kunjung dibayarkan.

"Jadi dia itu memesan baju kepada temannya juga yang sudah jadi, uang itu harusnya dilakukan pelunasan namun malah untuk kabur," tambahnya.

Hingga akhirnya, polisi mendapatkan informasi keberadaan tersangka di Yogyakarta. Tersangka yang masih di bawah umur itu pun ditangkap di warung. "Waktu itu dia sedang melayani karena memang sebagai pelayanan," ujarnya.

Seperti diketahui, seorang pelajar berinisial AS meninggal dunia usai dibacok di sekitaran Simpang Pomad, Kota Bogor pada Jumat 10 Maret 2023. Korban dibacok dengan senjata tajam ketika hendak menyeberang jalan oleh pelaku ASR yang menaiki motor.

Korban diketahui warga Kampung Cijujung Tengah, Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor. Tetapi, korban merupakan pelajar kelas 10 salah satu SMK swasta di wilayah Kota Bogor.

Dalam kasus ini, polisi menangkap tidak orang yang terlibat yakni berinisial MA (17), berperan sebagai pemilik motor dan senjata tajam jenis golok panjang dan SA (18) berperan yang membuang barang bukti senjata tajam. Satu orang lagi yakni berperan menyembunyikan pelaku MA dan SA setelah kejadian.
(mhd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1288 seconds (0.1#10.140)