Sejarah Stasiun Bekasi, Dibangun Hindia Belanda Tahun 1887 untuk Jalur Ekonomi Pulau Jawa

Kamis, 01 Desember 2022 - 08:13 WIB
Awalnya operasional di Stasiun Bekasi dilaksanakan oleh BOS. Namun, sewaktu proses pembangunan ke Karawang, BOS mengalami kesulitan dana dan buruknya menejemen. Lantas BOS meminta bantuan dana kepada pemerintah Hindia Belanda.

Pemerintah pun menyepakati dengan syarat setelah pekerjaan rampung, lintas Batavia-Karawang dibeli oleh perusahaan kereta api negaraStaatssporwegen(SS), termasuk Stasiun Bekasi. Pada tahun 1900 tercatat delapan kereta yang berhenti di Stasiun Bekasi.



Empat kali dari Jakarta-Karawang dan sebaliknya. Perjalanan dari Stasiun Jakarta ke Stasiun Bekasi memerlukan waktu sekitar dua jam lebih lima belas menit. Biaya perjalanan kereta api dibedakan berdasarkan kelas.

Pada tahun yang sama, untuk perjalanan dari Jakarta ke Bekasi penumpang kelas 1 (Eropa) merogoh kocek sebesar 1,7 gulden. Dengan rute yang sama, penumpang kelas 2 (timur asing: Cina, Arab) membayar tiket kereta 0,8 gulden.

Tarif penumpang kelas 3 (campuran dan pribumi) sebesar 0,45 gulden dan khusus penumpang inlanders (pribumi) cukup mengeluarkan uang 0,26 gulden. Sementara itu biaya barang per 10 kg adalah 0,10 gulden.

Tahun 1954 Djawatan Kereta Api (cikal bakal PT KAI) menetapkan Surat Keputusan DDKA No. 20493/BB/54 tanggal 16 Maret 1954 tentang klasifikasi stasiun menjadi 6 kelas, Stasiun Kelas 5.

Hal ini dimaksud guna menentukan fasilitas dan kondisi kebutuhan pengangkutan. Berdasarkan SK tersebut, Stasiun Bekasi masuk dalam kategori stasiun kelas 4. Kini, Stasiun Bekasi merupakan stasiun Besar B.
(ams)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More