Kisah Horor Pendaki Tersesat di Gunung Pangrango Akibat Jalur Malapetaka
Kamis, 30 Desember 2021 - 13:50 WIB
JAKARTA - Kisah horor pendaki tersesat di Gunung Pangrango membuat bulu kuduk merinding. Banyak faktor yang bikin pendaki tersesat, mulai membaca “In Memoriam” di Gunung Pangrango hingga membuka jalur baru yang membawa petaka.
Pendiri Basecamp Edelwise di kaki Gunung Pangrango, Dedy menceritakan pengalamannya mengevakuasi 2 pendaki tersesat yang nyaris meregang nyawa akibat mengalami kesurupan, kelaparan, sampai hipotermia seminggu sebelum bulan puasa tahun 2021.
Baca juga: Kisah Pendaki Tersesat di Gunung Salak, Ketemu Hewan Aneh hingga Prajurit Zaman Dulu
Dalam akun YouTube Jejak Backpacker yang dikutip Kamis (30/12/2021), awalnya rombongan terdapat 4 pendaki yang kemudian berpisah menjadi 2 kubu dengan satu kubu menyusuri jalur terlarang atau berbahaya.
"Pertama kita dapat laporan dari temannya bahwa mereka itu naik bareng tektok dari Kandang Badak ke Pangrango berempat. Ternyata yang dua orang sampai semalam nggak ada kabar. Nah, dari situ akhirnya kami sebagai evakuator membantu mereka mencari dua orang tersebut," ujar Dedy.
"Mereka (2 pendaki) cari jalan pintas dan akhirnya mungkin dari omongan tersebut agak sedikit meninggi. Akhirnya mungkin mereka dihilangkan ingatannya oleh penghuni di sana," tambahnya.
Ketika Dedy memutuskan mencari 2 pendaki yang hilang, dia mengerahkan sejumlah relawan dari titik koordinat di Kandang Badak. Sesaat menyusuri sekitar luar jalur terdengar suara mistis minta tolong dan teriakan yang didengar para relawan.
Meski demikian, mereka memutuskan tetap melanjutkan perjalanan hingga mencapai puncak Gunung Pangrango. Mereka kemudian beristirahat sejenak untuk menghangatkan badan.
Pendaki yang tersesat tidak pasrah begitu saja. Mereka juga mencari cara agar bisa ditemukan dengan memberikan informasi titik koordinat melalui ponsel yang masih aktif ke tim di basecamp. Setelah 2 jam menyusur akhirnya korban ditemukan di Lembah Pangrango menuju Sukabumi arah Bogor dalam keadaan lemas karena dua malam tidak makan.
Pendiri Basecamp Edelwise di kaki Gunung Pangrango, Dedy menceritakan pengalamannya mengevakuasi 2 pendaki tersesat yang nyaris meregang nyawa akibat mengalami kesurupan, kelaparan, sampai hipotermia seminggu sebelum bulan puasa tahun 2021.
Baca juga: Kisah Pendaki Tersesat di Gunung Salak, Ketemu Hewan Aneh hingga Prajurit Zaman Dulu
Dalam akun YouTube Jejak Backpacker yang dikutip Kamis (30/12/2021), awalnya rombongan terdapat 4 pendaki yang kemudian berpisah menjadi 2 kubu dengan satu kubu menyusuri jalur terlarang atau berbahaya.
"Pertama kita dapat laporan dari temannya bahwa mereka itu naik bareng tektok dari Kandang Badak ke Pangrango berempat. Ternyata yang dua orang sampai semalam nggak ada kabar. Nah, dari situ akhirnya kami sebagai evakuator membantu mereka mencari dua orang tersebut," ujar Dedy.
"Mereka (2 pendaki) cari jalan pintas dan akhirnya mungkin dari omongan tersebut agak sedikit meninggi. Akhirnya mungkin mereka dihilangkan ingatannya oleh penghuni di sana," tambahnya.
Ketika Dedy memutuskan mencari 2 pendaki yang hilang, dia mengerahkan sejumlah relawan dari titik koordinat di Kandang Badak. Sesaat menyusuri sekitar luar jalur terdengar suara mistis minta tolong dan teriakan yang didengar para relawan.
Meski demikian, mereka memutuskan tetap melanjutkan perjalanan hingga mencapai puncak Gunung Pangrango. Mereka kemudian beristirahat sejenak untuk menghangatkan badan.
Pendaki yang tersesat tidak pasrah begitu saja. Mereka juga mencari cara agar bisa ditemukan dengan memberikan informasi titik koordinat melalui ponsel yang masih aktif ke tim di basecamp. Setelah 2 jam menyusur akhirnya korban ditemukan di Lembah Pangrango menuju Sukabumi arah Bogor dalam keadaan lemas karena dua malam tidak makan.
tulis komentar anda