BP2MI Gagalkan 2 Wanita asal Cianjur dan NTB yang Akan Jadi Korban Perdagangan Manusia di Qatar

Selasa, 24 Agustus 2021 - 18:18 WIB
Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggagalkan praktik perdagangan manusia yang hendak dikirim ke Doha, Qatar.Foto/SINDOnews/Okto Rizki Alpino
JAKARTA - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggagalkan praktik perdagangan manusia yang hendak dikirim ke Doha, Qatar. Dua korban yang hendak dikirim itu berhasil dicegah di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, pada Senin (23/8/2021).

Direktur Pelindungan dan Pemberdayaan Kawasan Eropa dan Timur Tengah, Hadi Wahyuningrum mengatakan, kedua korban atas nama Santika Karliyawati asal Cianjur dan Nurhaini warga asal Lombok, NTB."Keduanya merupakan calon pekerja migran Indonesia (CPMI) yang diproses oleh kelompok sindikat penempatan yang berbeda," kata Hadi, Selasa (24/8/2021).

Menurut Hadi, pihaknya telah melarang pekerja migran Indonesia untuk berangkat ke kawasan Timur Tengah. Pasalnya, kawasan Timur Tengah dalam beberapa tahun sering terjadi konflik sehingga dikhawatirkan CPMI yang berangkat rentan menjadi korban kekerasan fisik dan seksual.

"Keberangkatan dua orang CPMI ini sudah bisa dipastikan secara ilegal. Kami tidak menghambat CPMI, tapi kami hadir untuk menyelamatkan mereka dari proses penempatan ilegal yang sangat mengancam jiwa raga," ujarnya.

Sementara itu, Kepala BP2MI, Benny Rhamdani menuturkan, pihaknya bakal terus menggagalkan pengiriman pekerja migran ilegal ke sejumlah Negara. Tujuannya untuk menyelamatkan keselamatan pekerja migran Indonesia yang dikirim secara ilegal.



"Kejahatan mereka yang luar biasa harus kita lawan dengan cara-cara yang luar biasa pula dan kehadiran BP2MI adalah untuk membubarkan mafia perdagangan orang," tuturnya.
(hab)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More