Kupas Tuntas PBJT, Jenis Pajak Baru di DKI Jakarta Khusus Jasa Perhotelan
Minggu, 26 Mei 2024 - 08:00 WIB
JAKARTA - Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) merupakan terobosan baru yang muncul dalam dunia perpajakan Indonesia. PBJT diatur dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (UU HKPD) dan berlaku mulai 5 Januari 2022.
Pertanyaannya apakah Anda sebagai pemilik hotel dan tempat tinggal pribadi yang difungsikan sebagai hotel (rumah kos) sudah memahami apa itu PBJT? Apa saja jenis pajak yang termasuk dalam PBJT? Serta bagaimana ketentuan tarifnya?
Yuk, kita bahas agar Anda sebagai pemilik jasa perhotelan dan tempat tinggal pribadi yang difungsikan sebagai hotel (rumah kos) bisa memahami aturan dan tarif PBJT. PBJT merupakan pajak yang dibayarkan oleh konsumen akhir atas konsumsi barang dan/atau jasa tertentu.
Jenis pajak ini tercantum dalam Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No 1 Tahun 2024 tentang pajak daerah dan retribusi daerah. PBJT Perhotelan merupakan penjualan, penyerahan, dan/atau konsumsi barang dan jasa Tertentu yang meliputi jasa perhotelan.
“Jasa perhotelan meliputi jasa penyediaan akomodasi dan fasilitas penunjangnya. Serta penyewaan ruang rapat atau pertemuan pada penyedia jasa perhotelan,” ungkap Morris Danny Kepala Pusat Data dan Informasi Pendapatan Bapenda Jakarta.
Sedangkan untuk kategori yang masuk dalam PBJT Jasa Perhotelan di antaranya Hotel, Hostel, Villa, Pondok Wisata, Motel, Losmen, Wisma Pariwisata, Pesanggrahan, Rumah Penginapan/Guest House/Bungalow/Resort/ Cottage, Tempat Tinggal Pribadi Yang Difungsikan Sebagai Hotel, Glamping.
Ramai pertanyaan yang muncul di tengah masyarakat terkait pengenaan pajak hotel untuk rumah kos sejak disahkannya Perda 1 tahun 2024. Maka dari itu pada artikel ini kita akan membahas lebih spesifik tentang Objek PBJT Perhotelan, yaitu Objek Berupa Tempat Tinggal Pribadi yang difungsikan sebagai hotel.
Hotel dan Tempat Tinggal Pribadi Difungsikan sebagai Hotel
Pertanyaannya apakah Anda sebagai pemilik hotel dan tempat tinggal pribadi yang difungsikan sebagai hotel (rumah kos) sudah memahami apa itu PBJT? Apa saja jenis pajak yang termasuk dalam PBJT? Serta bagaimana ketentuan tarifnya?
Yuk, kita bahas agar Anda sebagai pemilik jasa perhotelan dan tempat tinggal pribadi yang difungsikan sebagai hotel (rumah kos) bisa memahami aturan dan tarif PBJT. PBJT merupakan pajak yang dibayarkan oleh konsumen akhir atas konsumsi barang dan/atau jasa tertentu.
Jenis pajak ini tercantum dalam Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No 1 Tahun 2024 tentang pajak daerah dan retribusi daerah. PBJT Perhotelan merupakan penjualan, penyerahan, dan/atau konsumsi barang dan jasa Tertentu yang meliputi jasa perhotelan.
“Jasa perhotelan meliputi jasa penyediaan akomodasi dan fasilitas penunjangnya. Serta penyewaan ruang rapat atau pertemuan pada penyedia jasa perhotelan,” ungkap Morris Danny Kepala Pusat Data dan Informasi Pendapatan Bapenda Jakarta.
Sedangkan untuk kategori yang masuk dalam PBJT Jasa Perhotelan di antaranya Hotel, Hostel, Villa, Pondok Wisata, Motel, Losmen, Wisma Pariwisata, Pesanggrahan, Rumah Penginapan/Guest House/Bungalow/Resort/ Cottage, Tempat Tinggal Pribadi Yang Difungsikan Sebagai Hotel, Glamping.
Ramai pertanyaan yang muncul di tengah masyarakat terkait pengenaan pajak hotel untuk rumah kos sejak disahkannya Perda 1 tahun 2024. Maka dari itu pada artikel ini kita akan membahas lebih spesifik tentang Objek PBJT Perhotelan, yaitu Objek Berupa Tempat Tinggal Pribadi yang difungsikan sebagai hotel.
Hotel dan Tempat Tinggal Pribadi Difungsikan sebagai Hotel
tulis komentar anda