Dua Pekan PSBB, Tren Covid-19 di Wilayah Bogor dan Depok Turun

Selasa, 28 April 2020 - 02:30 WIB
loading...
Dua Pekan PSBB, Tren Covid-19 di Wilayah Bogor dan Depok Turun
Foto: Ilustrasi/SINDOnews/Dok
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) dalam dua pekan pertama menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan.

Sejak PSBB Bodebek diberlakukan 15 April 2020 lalu, tren persebaran Covid-19, khususnya di wilayah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Kota Depok, menunjukkan penurunan.

"Jadi, berita (kabar) ini highlight-nya, PSBB Bodebek berhasil, khususnya di tiga wilayah," ujar Ridwan Kamil di Bandung, Senin (27/4/2020).

Namun berbeda dengan kondisi di tiga daerah, tren persebaran Covid-19 di Kota dan Kabupaten Bekasi justru menunjukkan kenaikan. Kondisi itu pula yang menjadi alasan PSBB Bodebek diperpanjang selama 14 hari. (Baca juga: PSBB Bodebek Diperpanjang hingga 22 Mei)

Secara umum, kata gubernur yang akrab disapa Kang Emil, terjadi penurunan kasus Covid-19 hingga 38,5 persen sejak PSBB diberlakukan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

"Artinya PSBB dianggap baik dan berhasil menekan persebaran Covid-19," tukasnya. (Baca juga: Kasus Positif Corona di DKI Jakarta Alami Pelambatan Signifikan)

Selain PSBB Bodebek, Pemprov Jabar juga akan mengevaluasi PSBB Bandung Raya yang hingga Senin (27/4/2020) baru menginjal hari keenam. Status perpanjangan PSBB Bandung Raya akan diputuskan pekan depan.

"Hal yang sama akan kami evaluasi pada pekan depan untuk PSBB Bandung Raya," tandasnya. (Baca juga: PSBB Bodebek Diperpanjang, 5 Kepala Daerah Kembali Minta KRL Disetop)

Terkait perkembangan kasus Covid-19 di Jabar, Kang Emil yang sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar melaporkan, hingga 24 April 2020 pukul 16:43 WIB, terdapat 912 kasus positif COVID-19, 93 orang sembuh, dan 77 orang meninggal dunia.

Lalu sebanyak 39.043 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dengan 8.935 orang masih dalam proses pemantauan, 4.373 Pasien Dalam Pengawasan (PDP), serta 2.049 orang masih dalam pengawasan.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1833 seconds (0.1#10.140)