Peduli Lingkungan, Royal Canin: Ayo Daur Ulang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Royal Canin berkomitmen bertanggung-jawab dan berkelanjutan untuk menjaga ekosistem komperhensif bagi hewan kesayangan , manusia, dan bumi. Meskipun kemasan berperan penting untuk memastikan setiap kandungan nutrisi tetap terjaga mutunya.
Namun sesuai konsep keberlanjutan dari Royal Canin, telah dilakukan upaya mengurangi potensi tidak tertanganinya bekas kemasan produk. Karena Royal Canin sangat peduli untuk ikut menjaga kebersihan lingkungan dari sampah nonorganik.
“Kami selalu berusaha untuk memberikan nilai terbaik tidak hanya untuk hewan kesayangan tetapi juga untuk manusia dan planet kita. Saat ini kami bekerja dengan organisasi lokal kami guna memperjuangkan “Konsep Keberlanjutan” baik untuk manusia maupun untuk lingkungan dengan melalui proyek kami #AyoDaurUlang,” kata Presiden Direktur Royal Canin Indonesia Ridarrahim Nirwandar dalam keterangannya, Rabu (24/8/2022).
Sampai bulan November 2021, Royal Canin melalui jaringan penjualan yang ada telah terhubungkan dengan banyak klinik hewan kesayangan dan pet shop yang ada di seluruh Indonesia untuk membantu mengumpulkan kemasan bekas produk Royal Canin yang umumnya diperoleh dari pelanggan Royal Canin sendiri.
“Kegiatan yang kami yakini dapat membantu menjaga lingkungan ini akan terus berlanjut secara berkelanjutan karena kemasan bekas yang dikirimkan ke mitra akan kami beli lagi untuk kemudian dibagikan lagi ke konsumen yang berkunjung ke pet shop atau klinik,” jelasnya.
Dia mengatakan, ini tidak hanya untuk membantu dari sisi ekonomi secara berkelanjutan. Tetapi juga untuk membantu organisasi lokal yang relevan, komunitas, dan juga anggota keluarga yang mendapatkan manfaat dari kemitraan ini.
Dia mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan Ibu Sunarni yang mengasuh “Group of the Deaf People di Depok, Jawa Barat, Bambang Suwerda: Bank Sampah Yogya di Daerah Istimewa Yogyakarta, dan UMKM Daur Ulang di Bali. Ketiganya merupakan penggiat pengolahan ulang sampah non organik.
“Mereka semua merupakan pejuang lingkungan yang tak kenal lelah dalam memanfaatkan kemasan nonorganik untuk diolah kembali menjadi berbagai produk baru yang lebih bermanfaat,” ujarnya.
“Saat ini kami mampu memproduksi 500 kantong berbagai ukuran setiap bulannya dari bahan bekas kemasan produk Royal Canin pada proyek #AyoDaurUlang” ujar Sunarni.
Lebih khusus lagi, wanita yang merintis kegiatan pengelolaan sampah sejak 1995 ini juga memberdayakan sejumlah tenaga terampil penyandang disabilitas bisu tuli dalam mengolah limbah bekas kemasan produk Royal Canin. Setiap produk, misalnya tas jinjing ukuran sedang, membutuhkan 15 bungkus bahan kemasan bekas Royal Canin.
“Sisa bahan akan kami gunakan untuk produk lain,” kata Sunarni yang juga menjelaskan bahwa kemitraan ini sudah berlangsung selama lima tahun.
Sementara itu Bambang Suwerda yang juga menseriusi bank sampah di wilayahnya menyebutkan, ada pencapaian yang menggembirakan. “Hingga kini upaya kami membentuk bank sampah ini sudah melibatkan sampai dua ribu anggota,” ujarnya.
Pihaknya memang menseriusi olah ulang kemasan non organik yang termasuk materi sulit untuk didaur ulang secara alami.
Bambang mengatakan, kinerja pihaknya dalam mengolah kemasan bekas dari Royal Canin sudah berjalan secara rutin. “Baru-baru ini kami mengirimkan 400 tas dengan berbagai desain ke Royal Canin dan ini merupakan pesanan yang kedelapan,” kata Bambang.
Namun sesuai konsep keberlanjutan dari Royal Canin, telah dilakukan upaya mengurangi potensi tidak tertanganinya bekas kemasan produk. Karena Royal Canin sangat peduli untuk ikut menjaga kebersihan lingkungan dari sampah nonorganik.
Baca Juga
“Kami selalu berusaha untuk memberikan nilai terbaik tidak hanya untuk hewan kesayangan tetapi juga untuk manusia dan planet kita. Saat ini kami bekerja dengan organisasi lokal kami guna memperjuangkan “Konsep Keberlanjutan” baik untuk manusia maupun untuk lingkungan dengan melalui proyek kami #AyoDaurUlang,” kata Presiden Direktur Royal Canin Indonesia Ridarrahim Nirwandar dalam keterangannya, Rabu (24/8/2022).
Sampai bulan November 2021, Royal Canin melalui jaringan penjualan yang ada telah terhubungkan dengan banyak klinik hewan kesayangan dan pet shop yang ada di seluruh Indonesia untuk membantu mengumpulkan kemasan bekas produk Royal Canin yang umumnya diperoleh dari pelanggan Royal Canin sendiri.
“Kegiatan yang kami yakini dapat membantu menjaga lingkungan ini akan terus berlanjut secara berkelanjutan karena kemasan bekas yang dikirimkan ke mitra akan kami beli lagi untuk kemudian dibagikan lagi ke konsumen yang berkunjung ke pet shop atau klinik,” jelasnya.
Dia mengatakan, ini tidak hanya untuk membantu dari sisi ekonomi secara berkelanjutan. Tetapi juga untuk membantu organisasi lokal yang relevan, komunitas, dan juga anggota keluarga yang mendapatkan manfaat dari kemitraan ini.
Dia mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan Ibu Sunarni yang mengasuh “Group of the Deaf People di Depok, Jawa Barat, Bambang Suwerda: Bank Sampah Yogya di Daerah Istimewa Yogyakarta, dan UMKM Daur Ulang di Bali. Ketiganya merupakan penggiat pengolahan ulang sampah non organik.
“Mereka semua merupakan pejuang lingkungan yang tak kenal lelah dalam memanfaatkan kemasan nonorganik untuk diolah kembali menjadi berbagai produk baru yang lebih bermanfaat,” ujarnya.
“Saat ini kami mampu memproduksi 500 kantong berbagai ukuran setiap bulannya dari bahan bekas kemasan produk Royal Canin pada proyek #AyoDaurUlang” ujar Sunarni.
Lebih khusus lagi, wanita yang merintis kegiatan pengelolaan sampah sejak 1995 ini juga memberdayakan sejumlah tenaga terampil penyandang disabilitas bisu tuli dalam mengolah limbah bekas kemasan produk Royal Canin. Setiap produk, misalnya tas jinjing ukuran sedang, membutuhkan 15 bungkus bahan kemasan bekas Royal Canin.
“Sisa bahan akan kami gunakan untuk produk lain,” kata Sunarni yang juga menjelaskan bahwa kemitraan ini sudah berlangsung selama lima tahun.
Sementara itu Bambang Suwerda yang juga menseriusi bank sampah di wilayahnya menyebutkan, ada pencapaian yang menggembirakan. “Hingga kini upaya kami membentuk bank sampah ini sudah melibatkan sampai dua ribu anggota,” ujarnya.
Pihaknya memang menseriusi olah ulang kemasan non organik yang termasuk materi sulit untuk didaur ulang secara alami.
Bambang mengatakan, kinerja pihaknya dalam mengolah kemasan bekas dari Royal Canin sudah berjalan secara rutin. “Baru-baru ini kami mengirimkan 400 tas dengan berbagai desain ke Royal Canin dan ini merupakan pesanan yang kedelapan,” kata Bambang.
(mhd)