Peringati Hari Lingkungan, Kemasan Air Sekali Pakai Disorot Penggiat Lingkungan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional yang dirayakan setiap tanggal 21 Februari, aktivis lingkungan menyoroti peredaran kemasan air minum sekali pakai di tengah masyarakat.
Aktivis lingkungan, Ummi Tuti Asmawi, menilai pemerintah tidak tegas dalam menjalankan program pengurangan sampah plastik di Tanah Air.
"Soal dualisme kebijakan, kan menyulitkan posisi para pegiat lingkungan. Di satu sisi membatasi sampah plastik, di sisi lain BPOM mengizinkan produk menggunakan bahan plastik besar, seperti galon sekali pakai," kata Ummi di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (20/2/2021).
Ummi yang juga merupakan koordinator Bank Sampah Universitas Budi Luhur Jakarta, mengungkap potensi bahaya dari peredaran galon sekali pakai.
Baca juga: Berlaku Agustus, Ini Sanksi untuk Pelanggar Larangan Kantong Plastik di Jakarta
“Itu yang bisa berpotensi menambah tumpukan sampah plastik. Dengan ukuran botol saja, bisa mencemari laut, kebayang lima tahun lagi galon jadi sampah laut,” kata Ummi.
Karenanya, dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional, Ummi bersama relawan bank sampah Universitas Budi Luhur Jakarta, membuat replika monumen nasional dari berbagai macam sampah plastik.
“Stop penambahan sampah plastik, stop peradaban galon sekali pakai. Ini salah satu peringatan kita, jika warga DKI tidak mulai dari sekarang untuk pilah sampah dari rumah dan tetap membuang sampah sembarangan, monas yang tingginya menjulang akan tertutup oleh sampah-sampah yang kita buang sembarangan," pungkasnya.
Lihat Juga: Melihat Aksi Penonton-Volunteer Bersih-bersih Sampah Stadion GBK usai Laga Indonesia Vs Filipina
Aktivis lingkungan, Ummi Tuti Asmawi, menilai pemerintah tidak tegas dalam menjalankan program pengurangan sampah plastik di Tanah Air.
"Soal dualisme kebijakan, kan menyulitkan posisi para pegiat lingkungan. Di satu sisi membatasi sampah plastik, di sisi lain BPOM mengizinkan produk menggunakan bahan plastik besar, seperti galon sekali pakai," kata Ummi di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (20/2/2021).
Ummi yang juga merupakan koordinator Bank Sampah Universitas Budi Luhur Jakarta, mengungkap potensi bahaya dari peredaran galon sekali pakai.
Baca juga: Berlaku Agustus, Ini Sanksi untuk Pelanggar Larangan Kantong Plastik di Jakarta
“Itu yang bisa berpotensi menambah tumpukan sampah plastik. Dengan ukuran botol saja, bisa mencemari laut, kebayang lima tahun lagi galon jadi sampah laut,” kata Ummi.
Karenanya, dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional, Ummi bersama relawan bank sampah Universitas Budi Luhur Jakarta, membuat replika monumen nasional dari berbagai macam sampah plastik.
“Stop penambahan sampah plastik, stop peradaban galon sekali pakai. Ini salah satu peringatan kita, jika warga DKI tidak mulai dari sekarang untuk pilah sampah dari rumah dan tetap membuang sampah sembarangan, monas yang tingginya menjulang akan tertutup oleh sampah-sampah yang kita buang sembarangan," pungkasnya.
Lihat Juga: Melihat Aksi Penonton-Volunteer Bersih-bersih Sampah Stadion GBK usai Laga Indonesia Vs Filipina
(thm)