Begini 16 Adegan Yustus Kei Dibacok hingga Tewas di Duri Kosambi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Belasan adegan pembacokan hingga terbunuh menjadi awal pembuka dari rentetan penyerangan kelompok John Kei terhadap pamanya, Nus Kei. Dalam rekonstruksi Rabu (24/6/2020) siang, polisi yang sebelumnya merencanakan memperagakan 14 adegan, namun setelah memaparkan di lokasi, menjadi 16 adegan.
Dalam rekonstruksi terungkap, pembacokan hingga membuat Yustus Crowning Kei (48) tewas bermula saat dirinya bersama Frangky hendak ke rumah Nus Kei di Green Hill, Cipondoh, Tangerang. Kala itu ia melintas dari Jalan Cemara Raya.
Sesaat sebelum keduanya datang, anak buah John Kei, Jeremiah, sudah lebih dulu menunggu dengan membawa parang yang dsembunyikan di dalam celana jeans. Beberapa menit menunggu, Frangky dan Yustus datang mengendarai sepeda motor. Mereka sempat berhenti di pertigaan untuk menuju ke arah Barat. (Baca juga: Polda: Bentrok Berdarah Terjadi Akibat John Kei Merasa Dikhianati Nus Kei)
Di waktu super singkat itu, Jeremiah yang bersembunyi tiba-tiba menyerang keduanya menggunakan parang. Dua tebasan diarahkan ke arah Frangky sembari tangan kanan memegang gas motor. Keduanya pun roboh seketika.
Dengan kondisi berdarah dengan tangan kanan terluka, Frangky kemudian bangun. Serangan kembali dilakukan Jeremiah ke Frangky yang telah bangun. Satu tebasan ke arah kepala sempat ditangkis oleh Frangky yang kemudian terpaksa membuat dua jarinya terluka lantaran menahan parang.
Yustus yang tidak terkena serangan kemudian berlari dan mencoba melarikan diri di tengah kemacetan menuju arah perempatan ABC. Jeremiah yang teralihkan kemudian mengejar dan menyerang Yustus. Satu tebasan disarangkan Jeremiah ke punggung Frangky.
“Pale pale (hadang hadang),” teriak Jeremiah sembari menganyunkan parangnya. (Baca juga: Pembagian Uang Penjualan Tanah Jadi Motif Penyerangan Kelompok John Kei )
Teriakan itu mengundang enam anak buah Jhon Kei yang sudah menunggu di mobil yang terparkir di pinggir jalan. Mereka kemudian keluar dan menghadang Yustus yang berlari ke arahnya. Tendangan melumpuhkan dilakukan Boni, pelaku lainnya. Yustus terpojok dan terbanting ke badan mobil.
Dalam rekonstruksi terungkap, pembacokan hingga membuat Yustus Crowning Kei (48) tewas bermula saat dirinya bersama Frangky hendak ke rumah Nus Kei di Green Hill, Cipondoh, Tangerang. Kala itu ia melintas dari Jalan Cemara Raya.
Sesaat sebelum keduanya datang, anak buah John Kei, Jeremiah, sudah lebih dulu menunggu dengan membawa parang yang dsembunyikan di dalam celana jeans. Beberapa menit menunggu, Frangky dan Yustus datang mengendarai sepeda motor. Mereka sempat berhenti di pertigaan untuk menuju ke arah Barat. (Baca juga: Polda: Bentrok Berdarah Terjadi Akibat John Kei Merasa Dikhianati Nus Kei)
Di waktu super singkat itu, Jeremiah yang bersembunyi tiba-tiba menyerang keduanya menggunakan parang. Dua tebasan diarahkan ke arah Frangky sembari tangan kanan memegang gas motor. Keduanya pun roboh seketika.
Dengan kondisi berdarah dengan tangan kanan terluka, Frangky kemudian bangun. Serangan kembali dilakukan Jeremiah ke Frangky yang telah bangun. Satu tebasan ke arah kepala sempat ditangkis oleh Frangky yang kemudian terpaksa membuat dua jarinya terluka lantaran menahan parang.
Yustus yang tidak terkena serangan kemudian berlari dan mencoba melarikan diri di tengah kemacetan menuju arah perempatan ABC. Jeremiah yang teralihkan kemudian mengejar dan menyerang Yustus. Satu tebasan disarangkan Jeremiah ke punggung Frangky.
“Pale pale (hadang hadang),” teriak Jeremiah sembari menganyunkan parangnya. (Baca juga: Pembagian Uang Penjualan Tanah Jadi Motif Penyerangan Kelompok John Kei )
Teriakan itu mengundang enam anak buah Jhon Kei yang sudah menunggu di mobil yang terparkir di pinggir jalan. Mereka kemudian keluar dan menghadang Yustus yang berlari ke arahnya. Tendangan melumpuhkan dilakukan Boni, pelaku lainnya. Yustus terpojok dan terbanting ke badan mobil.